//

STABILISASI MENGGUNAKAN LIMBAH BATU BARA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH LEMPUNG DESA BEUREUGANG KAWAY XVI ACEH BARAT

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Evidasari - Personal Name

Abstrak/Catatan

Tugas Akhir Sarjana Stabilisasi Menggunakan Limbah Batu Bara Dan Pengaruhnya Terhadap Parameter Kuat Geser Tanah Lempung Desa Beureugang Kaway XVI Aceh Barat Evidasari 1504101010022 Program Studi Sarjana Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil-Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Tanah merupakan dasar dari suatu konstruksi bangunan sipil yang berfungsi menerima dan menahan beban dari suatu struktur di atasnya. Sifat-sifat tanah di masing-masing daerah berbeda dan tidak semua tanah layak untuk digunakan sebagai tanah dasar konstruksi sebelum dilakukan perbaikan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat tanah tersebut antara lain dengan cara stabilisasi kimiawi menggunakan bahan campuran limbah batu bara (bottom ash). Sampel tanah yang distabilisasi merupakan tanah lempung yang berasal dari Desa Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan bottom ash terhadap sifat plastisitas dan kuat geser tanah. Penambahan bottom ash dilakukan dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat kering tanah. Menurut sistem klasifikasi AASHTO tanah tersebut tergolong jenis tanah A-7-5 (24) dan menurut sistem klasifikasi USCS tergolong jenis tanah lempung anorganik plastisitas tinggi dengan simbol CH (Clay High Plasticity). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bottom ash pada tanah lempung Desa Beureugang berpengaruh pada batas-batas Atterberg dan nilai kuat geser tanah. Nilai indeks plastisitas (PI) terendah dicapai pada penambahan 10% bottom ash yaitu 20,35% dari yang sebelumnya 24,90%. Untuk Nilai sudut geser (ϕ) tertinggi dicapai pada campuran 20% bottom ash yaitu sebesar 39,0 dengan masa tunggu 3 hari, sedangkan nilai sudut geser (ϕ) terendah dicapai pada tanah tanpa campuran bottom ash yaitu sebesar 17,4 tanpa masa tunggu. Nilai kohesi (c) tertinggi dicapai pada campuran bottom ash 5% yaitu sebesar 0,90 kg/cm2 dengan masa tunggu 3 hari, sedangkan nilai kohesi (c) terendah dicapai pada campuran bottom ash 15% yaitu 0,52 kg/cm2 dengan masa tunggu 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan campuran bottom ash secara umum menyebabkan sudut geser meningkat, namun menyebabkan nilai kohesi turun dikarenakan berkurangnya daya lekat antar partikel tanah. Kata kunci : stabilisasi, tanah lempung, limbah batu bara, bottom ash, kuat geser.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH KATIONISASI UNTUK MEREDUKSI INDEKS PLASTISITAS TANAH DALAM UPAYA PENINGKATAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG EKSPANSIF (TEUKU JULLIS SYAMDIOFA, 2018)

KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UJI DIRECT SHEAR (STUDI KASUS QUARRY DESA MEUNASAH RAYEUK KABUPATEN ACEH BARAT) (Suci Rahmaneta, 2018)

STABILISASI TANAH DESA ATEUK ANGGOK KECAMATAN INGIN JAYA DENGAN MENGGUNAKAN ABU SABUT KELAPA TERHADAP PARAMETER KUAT GESER MENGGUNAKAN ALAT UJI DIRECT SHEAR (HERLIAWAN, 2018)

PENGUJIAN SAMPEL TANAH PADA TEBING KRUENG PEUREMEE MENGGUNAKAN PARAMETER UJI KUAT GESER DENGAN METODE DIRECT SHEAR (Maulidya Mogana Siregar, 2018)

STABILISASI TANAH LEMPUNG DESA LIMPOK DENGAN ABU JERAMI PADI TERHADAP PARAMETER KUAT GESER MENGGUNAKAN ALAT UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR) (Rini Agustia, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy