Rinitis Alergi (RA) merupakan inflamasi mukosa nasal dengan karakteristik gejala yaitu gatal hidung, hidung berair, bersin dan hidung tersumbat. Gejala serta dampak yang dihasilkan terbagi atas derajat ringan dan sedang-berat menurut guideline ARIA-WHO. Dampak dari gejala RA dapat mempengaruhi kualitas hidup salah satunya adalah kualitas tidur penderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat rinitis alergi dengan kualitas tidur siswa pondok pesantren modern di Kota Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional dan teknik sampling yaitu total sampling. Lokasi penelitian ini adalah Pondok Pesantren Modern Inshafuddin, Babun Najah, dan Darul Ulum yang dilakukan mulai 23 September hingga 2 Oktober 2019. Hasil penelitian dengan jumlah 641 responden, 68 diantaranya memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan penilaian menggunakan guideline ARIA-WHO serta kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), responden yang mengalami rinitis alergi derajat sedang-berat (75%) diantaranya memiliki kualitas tidur buruk (98%) dan kualitas tidur baik (2%), sedangkan yang mengalami rinitis alergi derajat ringan (25%) diantaranya memiliki kualitas tidur buruk (23,5%) dan kualitas tidur baik (76,5%). Hasil analisis data dengan menggunakan uji statistik Chi Square menunjukan terdapat hubungan signifikan antara derajat rinitis alergi sedang-berat dengan kualitas tidur yang buruk (p = 0,000 < α = 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara derajat rinitis alergi dengan kualitas tidur siswa pondok pesantren modern di Kota Banda Aceh. Oleh karena itu, meningkatkan kebersihan siswa dan sekolah menjadi penting untuk mendukung terhindarnya paparan alergen serta meminimalisir perburukan gejala dan dampak yang diakibatkannya. Kata Kunci: Derajat Rinitis Alergi, Kualitas Tidur, Pondok Pesantren Modern