ABSTRAK Kata kunci: Pandangan Tokoh Masyarakat , Budaya Asing Penelitian ini membahas tentang: Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Masuknya Budaya Asing di Kota Pariwisata Desa Iboih Sabang. Latar belakang penulisan skripsi ini adalah mengangkat masalah apakah dengan adanya budaya asing menjadi suatu perubahan dan perbedaan dari budaya lokal baik dari segi pakaian, bahasa, makanan, adat-istiadat dan lain-lain. Serta kurangnya menjaga, melestarikan, mempertahankan budaya lokal itu sendiri adapun penyebab dari budaya asing terhadap budaya lokal yaitu kurangnya kebersaman dan kepedulian dalam masyarakat lokal di Desa Iboih Sabang. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pandangan tokoh masyarakat terhadap masuknya budaya asing di Kota Pariwisata Desa Iboih Sabang, (2) Apa dampak positif dan negatif terhadap masuknya budaya asing di Kota Pariwisata Desa Iboih Sabang. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pandangan tokoh masyarakat terhadap masuknya budaya asing di Kota Pariwisata Desa Iboih Sabang. (2) Untuk mengetahui dampak positif dan negatif terhadap masuknya budaya asing di Kota Pariwisata Desa Iboih Sabang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah 7 orang tokoh masyarakat di Desa Iboih Sabang. Teknik pengolahan data secara deskriptif kualitatif dan menganalisis data menggunakan analisis naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan tokoh masyarakat terhadap masuknya budaya asing sangat terbuka dan bebas, budaya asing kehidupanya lebih individual, adapun dampak positif dari budaya asing yaitu, lebih mandiri, displin, menghargai waktu, pola pikir yang modern dan maju, etos kerja yang sangat baik, dan dampak negatif dari budaya asing yaitu, pergaulan bebas, mabuk-mabukan, seks bebas, mengkosumsi makan tidak halal dan lain-lain. Adapun kendala dalam berinteraksi masyarakat lokal kurang mencintai budaya lokal itu sendiri, karena masyarakat lokal menganggap budaya asing lebih modern dan maju daripada budaya lokal itu sendiri.