//

LINGKAR LEHER SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER SINDROM METABOLIK

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Trianmita Arifa Miswar - Personal Name
SubjectMETABOLIC DISEASES - HUMAN INCIDENCE
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Kedokteran
Tahun Terbit 2012

Abstrak/Catatan

Sindrom metabolik adalah keadaan kompleks yang saling terkait dari faktor risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes. Faktor-faktor tersebut termasuk dislipidemia, peningkatan tekanan darah, kadar trigliserida, kadar kolesterol HDL, dan obesitas. Lingkar leher telah ditemukan menjadi alat ukur sederhana dan menghemat waktu yang berkaitan dengan pengukuran antropometri lainnya pada obesitas dan distribusi lemak. Penelitian ini bertujuan untuk menilai perbedaan cut off point lingkar leher pada populasi sindrom metabolik dengan populasi non sindrom metabolik. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi kasus kontrol terhadap 40 subjek dengan sindrom metabolik sebagai kelompok kasus dan 40 subjek sebagai kontrol tanpa sindrom metabolik yang didapat dengan metode consecutive sampling dan matching. Dilakukan penilaian sindrom metabolik berdasarkan kriteria International Diabetes Federation (IDF) 2006. Lingkar leher diukur dengan menggunakan pita ukur, laki – laki dengan prominentia laryngeal (Adam’s Apple), lingkar leher diukur tepat di bawah adam’s apple, pada wanita lingkar leher diukur pada bagian tengah leher, yaitu di antara spina midcervicalis dan midanterior leher, hasil pengukuran lingkar leher dinyatakan dalam satuan centimeter (cm). Sampel terdiri dari 80 pasien, terdiri dari 40 kasus (20 laki – laki dan 20 perempuan) dan 40 kontrol (16 laki – laki dan 24 perempuan). Didapatkan rerata LL pada jenis kelamin laki-laki dengan sindrom metabolik 40,8 cm dengan nilai minimum 39 cm dan rerata pada wanita 36,5 cm dengan nilai minimum 35,50 cm. Pada kontrol didapatkan rerata lingkar leher pada jenis kelamin laki-laki 35,5 cm dengan nilai minimum 31 cm dan perempuan 31,4 cm dengan nilai minimum 27,50 cm. Dengan menggunakan data yang ada dilakukan analisis menggunakan chi square dan diperoleh P value = 0,000. Lingkar leher memiliki hubungan yang sangat erat dengan kejadian sindrom metabolik. Untuk populasi sindrom metabolik, cut off point lingkar leher untuk jenis kelamin laki - laki adalah ≥ 39 cm dan ≥ 35,50 cm untuk perempuan, dimana kedua cut off point tersebut memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas yang paling tinggi. Kata Kunci : Sindrom metabolik, Lingkar leher.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PROFIL ANTROPOMETRIK MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA (Mecita Afdhilah, 2014)

HUBUNGAN ANTARA LINGKAR LEHER DAN OBESITAS TERHADAP RISIKO OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (ASTI SAUNA MENTARI, 2019)

HUBUNGAN SINDROM METABOLIK DENGAN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH) DI RSUDZA BANDA ACEH (ADE BETRIS AMIGIA, 2018)

PERANAN OBESITAS PADA STROKE ISKEMIK AKUT (Neysa Azalia Efrimaisa, 2015)

HUBUNGAN SINDROM PRAMENSTRUASI (PMS) DENGAN POLA MAKAN PADA SISWA SMA NEGERI 1 BLANGKEJEREN (Ramiati, 2016)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy