Perkembangan internet yang pesat saat ini mempengaruhi tingginya tingkat risiko dalam keamanan data. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengamankan data adalah kriptografi. Algoritma serpent dan algoritma camellia adalah algoritma AES (Advance Encryption Standart) dikenal sebagai algoritma kriptografi dengan waktu enkripsi dan dekripsi yang cepat. Keduanya memiliki 3 kunci yang berbeda yaitu 128-bit, 192-bit, dan 256-bit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa kedua algoritma tersebut berdasarkan waktu proses enkripsi dan dekripsi. Penelitian ini juga membandingkan keamanan kedua algoritma berdasarkan nilai avalanche effect. Penelitian ini dilakukan menggunakan 3 data teks yang berbeda isi dan ukuran dengan 3 kali iterasi untuk proses pengujian. Algoritma ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java. Hasil pengujian menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk proses enkripsi dan dekripsi Algoritma Serpent lebih lama bila dibanding dengan Algoritma Camellia. Ukuran dokumen hasil enkripsi menggunakan Algoritma Serpent juga lebih besar bila dibanding dengan ukuran dokumen hasil enkripsi menggunakan Algoritma Camellia. Nilai avalanche effect dari kedua algoritma tesebut mencapai 100% dengan kategori “Sangat Baik”. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis pada kedua algoritma tersebut, penerapan Algoritma Camellia jauh lebih baik bila dibanding dengan Algoritma Serpent. Hal ini dibuktikan dari performa Algoritma Camellia lebih cepat dan memiliki ukuran dokumen hasil enkripsi yang lebih kecil daripada Algoritma Serpent.