ABSTRAK Kegiatan penangkapan ikan di laut yang bersifat open acces telah menyebabkan berkurangnya stok sumberdaya ikan di perairan Indonesia, salah satu penyebabnya adalah penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan berbasis Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) serta menentukan alat tangkap paling layak beroperasi di Kabupaten Pidie. Penelitian di laksanakan pada bulan Maret 2019 di empat Kecamatan pesisir di Kabupaten Pidie. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Analisis data meliputi analisis keramahan lingkungan alat penangkapan ikan berdasarkan pembobotan skor dan analisis alat tangkap yang paling layak beroperasi di perairan Kabupaten Pidie menggunakan metode Analysis Hierarcy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat penangkapan ikan yang termasuk kategori sangat ramah lingkungan, adalah; (1) Pancing ulur; (2) Pancing rawai; (3) Jaring insang, dan (4) Pukat cincin. Sedangkan alat penangkapan ikan kategori tidak ramah lingkungan, adalah; (1) Pukat pantai modifikasi dan (2) Pukat pantai. Berdasarkan hasil Analysis Hierarcy Process (AHP), maka urutan alat penangkapan ikan yang layak beroperasi berdasarkan status keramahan lingkungan dari urutan prioritas pertama sampai prioritas terakhir, adalah; (1) Pancing ulur; (2) Pancing rawai; (3) Jaring insang, dan (4) Pukat cincin. Kata kunci: Alat tangkap, CCRF, ramah lingkungan, Pidie, Aceh.