ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan average abnormal return dan average trading volume activity sebelum dan setelah pileg dan pilpres 2019. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus atau sampling jenuh.Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 45 perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 selama periode pengamatan (10 April sampai dengan 25 April 2019). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah event study, dimana dilakukan pengamatan terhadap rata-rata abnormal return dan rata-rata trading volume activity selama 5 hari sebelum dan 5 hari setelah peristiwa pileg dan pilpres 2019. Analisis statistik yang digunakan adalah uji beda dua sampel berpasangan (paired sample t-test) dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Berdasarkan hasil uji beda average abnormal return selama periode peristiwa, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan average abnormal return sebelum dan setelah pileg dan pilpres 2019. (2) Dari hasil uji beda average trading volume activity sebelum dan setelah pileg dan pilpres 2019 menunjukkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan average trading volume activity sebelum dan setelah pileg dan pilpres 2019. Berdasarkan hasil penelitian, emiten disarankan untuk meningkatkan kualitas fundamental perusahaan. Investor disarankan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menafsirkan informasi yang terkait dengan harga saham sebagai berita baik atau berita buruk. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan untuk memperluas sampel penelitian dan periode observasi. Kata kunci: average abnormal return, average trading volume activity, event study, pileg dan pilpres 2019.  ABSTRACT This study aims to analyze the differences in average abnormal returns and average trading volume activity before and after the 2019 legislative and presidential election.The population of this study is all companies included in the LQ-45 on the Indonesia Stock Exchange. Sampling method used in this research is census method. The sample used in this study were 45 companies included in the LQ-45 during the observation period (10 April to 25 April, 2019). This study uses secondary data obtained from the Indonesia Stock Exchange. The analysis technique used is event study, in this method we observe the average abnormal return and the average trading volume activity within 5 days before and 5 days after the event. The statistical analysis used was the paired sample t-test using the SPSS program. The result shows that: (1) Based on the results of the test of the average abnormal return during the event period, it was found that there was no difference in the average abnormal return before and after the 2019 legislative and presidential election. (2) From the results of the test of the average trading volume activity before and after 2019 legislative and presidential election shows that there are statistically different average trading volume activity before and after 2019 legislative and presidential election. Based on the results, the issuers are advisable to improve the fundamental quality of the company. Investors are recommended to improve their competence in interpreting information related to stock prices as good news or bad news. For further research, it is recommended to expand research sample and the observation period. Keywords: average abnormal return, average trading volume activit, event study, legislative and presidential election.