//

PENERAPAN AGGLOMERATIVE HIERARCHICAL CLUSTERING DALAM MENGELOMPOKKAN SMA/MA JURUSAN IPS DI PROVINSI ACEH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang TESSA PRIHARTINA PARHUSIP - Personal Name

Abstrak/Catatan

Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu indikator yang menggambarkan keberhasilan pendidikan. Untuk menggambarkan kondisi pendidikan di Provinsi Aceh dilakukan pengelompokan SMA/MA jurusan IPS sebanyak 468 SMA/MA. Pengelompokan SMA/MA Jurusan IPS di Provinsi Aceh dilakukan berdasarkan nilai rerata mata pelajaran yang dievaluasi dalam UN. Metode pengelompokan yang digunakan adalah 4 metode yang merupakan bagian dari metode agglomerative hierarchical clustering. Terdapat beberapa SMA/MA yang tidak lengkap nilai UN untuk mata pelajaran tertentu pada tahun 2017. Kondisi tersebut dianggap sebagai kondisi data tidak lengkap yang lebih dikenal dengan istilah missing value. Pengelompokan dengan metode cluster harus menggunakan data lengkap untuk setiap variabelnya, sehingga pada kasus pengelompokan SMA/MA berdasarkan nilai UN ini perlu dilakukan pendugaan data hilang. Pendugaan data hilang dilakukan dengan dua tipe cloning, pada tipe I, data hilang tahun 2017 diisi dengan nilai rerata UN persekolah tahun 2016. Sementara, tipe II, data hilang tahun 2017 diisi dengan nilai rerata perkabupaten/kota pada tahun 2017. Penentuan jumlah cluster, metode dan tipe cloning pada penelitian ini dengan kriteria validitas stabilitas dan validitas internal. Dengan kriteria validitas tersebut, diperoleh metode ward sebagai metode terbaik dengan jumlah cluster optimal adalah 3 dan tipe cloning terbaik adalah tipe II. Berdasarkan pengelompokan SMA/MA di Provinsi Aceh tahun 2016 dan tahun 2017, diketahui bahwa cluster peringkat 1 terindikasi mengalami penurunan jumlah SMA/MA yaitu sebesar 140 SMA/MA menjadi 93 SMA/MA, cluster peringkat 2 terindikasi mengalami peningkatan jumlah SMA/MA, yaitu dari 127SMA/MA menjadi 183SMA/MA dan cluster peringkat 3 terindikasi relatif sama antara tahun 2016 dengan 2017 yaitu 201 SMA/MA menjadi 192 SMA/MA. Terdapat 3 Kabuapeten/Kota yang dominan mengalami penurunan peringkat nilai UN dari peringkat 1 menjadi peringkat 2 atau 3 antara tahun 2016 dan 2017 yaitu Aceh Tengah, Aceh Tenggara dan Nagan Raya. Kata Kunci: clustering, validitas, ward

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENERAPAN AGGLOMERATIVE HIERARCHICAL CLUSTERING DALAM MENGELOMPOKKAN SMA/MA JURUSAN IPS DI PROVINSI ACEH (TESSA PRIHARTINA PARHUSIP, 2019)

PENGELOMPOKAN KAB/KOTA DI INDONESIA BERDASARKAN NILAI MATA PELAJARAN UN IPA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING (AINUN MARDHIAH, 2018)

THE APPLICATION OF CLUSTERING TECHNIQUE IN IMPROVING STUDENTS’ WRITING ABILITY(AN EXPERIMENTAL STUDY AT SECOND GRADE STUDENTS OF SMPN 1 BAITUSSALAM, ACEH BESAR) (Reina Hardisa, 2015)

IMPLEMENTASI MODUL FUZZY CLUSTERING PADA MICROSOFT EXCEL DENG AN VISUAL BASIC (Agussalim, 2020)

THE USE OF CLUSTERING TECHNIQUE IN INCREASING STUDENTS’ ABILITY IN WRITING DESCRIPTIVE TEXT (AN EXPERIMENTAL STUDY OF SECOND GRADE STUDENTS AT MTSN KUTA BARO ACEH BESAR) (CUT AINAL MARDHIAH, 2015)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy