//

PELESTARIAN SENI TUTUR DI ACEH DITINJAU DARI PERSPEKTIF TEORI KEBIJAKAN PUBLIK (STUDI DI BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA ACEH)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang T NANDA FURQAN - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Seni tutur adalah seni yang disajikan menggunakan lisan, biasanya cerita tradisional seperti hikayat, legenda dan sebagainya. Kesenian tutur merupakan salah satu kesenian tradisonal yang ada di Aceh. Pelestarian kesenian tutur Aceh sudah kurang diperhatikan oleh berbagai kalangan baik masyarakat, maupun pemerintah. Hal ini ditandai dengan minimnya diadakan kajian penelitian, seminar dan pementasan. Jika ini tidak diatasi, maka kesenian tutur Aceh akan hilang dari kehidupan masyarakat. Maka oleh karena itu penelitian yang berjudul “Pelestarian Seni Tutur di Aceh Ditinjau dari Perspektif Teori Kebijakan Publik (Studi di Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh dalam melestarikan seni tutur dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh dalam melestarikan seni tutur. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya deskriptif. Subjek penelitian ini ialah pimpinan BPNB Aceh, pegawai BPNB Aceh, masyarakat pencinta seni dan pelaku seni. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa (1) kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh dalam melestarikan seni tutur ialah melakukan kajian penelitian, mengadakan pendokumentasian, melakukan kerjasama dengan para seniman, mengadakan sosialisasi kesenian tutur ke berbagai daerah, kerja sama dengan lembaga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dewan Kesenian Aceh (DKA), Direktorat Jenderal Kebudayaan Nasional, serta mengadakan berbagai pementasan melalui perlombaan dan fastival, (2) faktor yang mendukung Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh dalam Melestarikan Seni Tutur secara internal berupa kelengkapan sarana dan prasarana, anggaran dan kerjasama yang kondusif antara karyawan. Faktor pendukung secara eksternal berupa kuatnya dukungan kerjasama dengan pemerintah daerah tempat diadakan penelitian, masyarakat dan pihak seniman, dan (3) faktor yang menghambat Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh dalam melestarikan seni tutur secara internal berupa keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga ahli dalam bidang kesenian tutur itu sendiri. Adanya ketidak singkronan keinginan pihak BPNB Aceh dengan para seniman. Secara eksternal yang menghambat kebijakan BPNB Aceh dalam melestarikan kesenian tutur ialah kurangnya pemahaman pemerintah kabupaten kota akan pentingnya melestarikan kesenian tutur yang berdampak terhadap kurangnya dukungan yang diberikan terhadap kebijakan yang dilakukan oleh BPNB Aceh. Kata Kunci: Kebijakan, Pelestarian, Seni Tutur di Aceh, ABSTRACT Art said is an art that is presented by oral, usually traditional stories such as Hikayat, legends and so on. The art is one of the traditional art in Aceh. Preservation of Acehnese artistry has been neglected by various groups of people, as well as the government. This was marked by the lack of research studies, seminars and performances. If this is not overcome, then Aceh's artistry will be lost from people's lives. Therefore, a study entitled "Speech Art Preservation in Aceh Judging from the Perspective of Public Policy Theory (Study at the Center for Preservation of Aceh Cultural Values)", aims to determine the policy of the Preservation of Aceh Cultural Values in preserving speech and supporting factors and inhibits the Center for Preservation of Aceh's Cultural Values in preserving the art of speech. This research method uses a qualitative approach with the type of research descriptive. The subjects of this study were Acehnese BPNB leaders, Acehnese BPNB employees, art lovers and art actors. Data collection techniques are carried out by interview, documentation and observation. Based on the results of the study, it can be seen that (1) policies carried out by the Center for Preservation of Aceh Cultural Values in preserving speech are conducting research studies, documenting, collaborating with artists, holding speech art socialization to various regions, collaborating with institutions Culture and Tourism Agency, Aceh Arts Council (DKA), Directorate General of National Culture, and holding various performances through competitions and fastnival, (2) factors that support the Preservation of Aceh Cultural Values in Preserving Tutur Art internally in the form of complete facilities and infrastructure, budget and conducive cooperation between employees. Supporting factors externally are the strong support of cooperation with the local government where research, community and artists are held, and (3) factors that hinder the Center for Preservation of Aceh Cultural Value in preserving internal speech in the form of limited Human Resources (HR) or experts in the field of speech art itself. There is a lack of synchronization between the wishes of the Aceh BPNB and the artists. Externally hampering Aceh's BPNB policy in preserving speech art is the lack of understanding of the city district government on the importance of preserving speech art which has an impact on the lack of support given to policies carried out by the Aceh BPNB. Keywords: Policy, Preservation, Art Tutoring in Aceh,

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PERAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA (BPCB) ACEH DALAM PELESTARIAN SITUS-SITUS BERSEJARAH DI KOTA BANDA ACEH (1990-2015) (Oga Umar Dhani, 2017)

GALERI SENI RUPA DI BANDA ACEH (Hisban Fahruzi, 2014)

TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT MISKIN TERHADAP PELESTARIAN LINGKUNGAN DI KOTA LHOKSEUMAWE (Asmaul Husna, 2014)

IMPLEMENTASI UNITED NATIONS CONVENTION ON BIOLOGICAL DIVERSITY SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER (LIDYA AULIA A, 2017)

PUSAT KEGIATAN SENI TARI TRADISIONAL ACEH DI BANDA ACEH (Dynie Sabila, 2016)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy