Eksistensi merupakan suatu bahasan tentang keberadaan seseorang di tengah masyarakat (lingkungannya) menyangkut dengan berbagai status sosial yang disandangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana eksistensi selebgram di media sosial instagram di kota Banda Aceh dan bagaimana tanggapan netizen (masyarakat instagram) terkait keberadaan mereka. Penelitian ini menggunakan teori fungsional struktural Talcot Parson, dengan menganalisa eksistensi dengan metode AGIL (adaptation, goal attainment, Integration dan Latency). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif, yang menjadi informan diperoleh dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan dokumtasi, serta selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah eksistensi selebgram sangat bergantung pada sejauh mana mereka mempertahankan pengaruhnya di tengah netizen. Hal itu harus disesuaikan dengan mengadaptasi lingkungan tempat mereka eksis. Dikarenakan nilai konten sangat terkait dengan nilai yang sedang berkembang di kalangan netizen. Adaptasi konten juga disesuaikan dengan pencapaian tujuan yang mereka rumuskan saat mereka mulai terjun di dunia instagram, tujuan-tujuan tersebut berupa tujuan profit maupun sosial yang merupakan target pencapaian mereka. Untuk tetap eksis, selebgram juga menjaga hubungan baik dengan netizennya melalui respon yang mereka tunjukkan melalui konten-konten yang disarankan oleh netizen dan juga membalas komentar-komentar yang ditulis oleh netizen di kolom komentarnya. Jadi, agar seluruh proses yang telah dijabarkan tersebut tetap berjalan dengan lancar, seorang selebgram selalu memelihara pola yang telah dibangun dengan mengevaluasi setiap tindakan dan juga konten yang mereka posting untuk tetap menjaga eksistensinya. Kata kunci: Eksistensi, Selebriti Instagram, Netizen, Banda Aceh