ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh suhu terhadap embriogenesis dan daya tetas telur ikan kakap putih dengan menggunakan suhu inkubasi yang berbeda, sehingga mendapatkan suhu optimum untuk penetasan telur ikan kakap putih. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan menggunakan 30 butir telur perwadah dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan A (suhu ruang / kontrol), B (suhu 26°C), C (suhu 28°C), D (suhu 30°C), dan perlakuan E (suhu 32°C). Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan suhu inkubasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap daya tetas dan waktu penetasan telur ikan kakap putih. Dari hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan D (suhu 30°C) menghasilkan daya tetas telur terbaik yaitu 78,33% dengan waktu penetasan ± 16 jam. Kata Kunci : Daya tetas, ikan kakap putih, suhu, Lates calcarifer ABSTRACT This study aims to analyze the effect of temperature on embryogenesis and hatching rate of seabass eggs. The method used was a completely randomized design (CRD), using 30 eggs perunit with 4 treatments and 4 replications. Treatment A (control), B (26°C), C (28°C), D (30°C), and treatment E (32°C). The ANOVA test results showed that different incubation temperature treatments significantly affected hatching rate and periode of hatching of seabass eggs. The results of this study showed that treatment D (30°C) produced the best egg hatching rate of 78.33% with a hatching periode of 16.74 hours. Keywords: Hatching rate, seabass, temperature, Lates calcarifer