//
ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK BERAS DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) MODEL DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) STUDI KASUS : PERUSAHAAN UMUM BADAN URUSAN LOGISTIK (PERUM BULOG) DIVISI REGIONAL ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | T MEURAH IRFAN - Personal Name |
---|---|
Subject | AGRICULTURAL PRODUCTIVITY AGRICULTURAL WORKERS |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2019 |
Abstrak/Catatan T. Meurah Irfan 1405105010074. Analisis Kinerja Rantai Pasok Beras dengan Menggunakan Supply Chain Operation Reference (SCOR) Model dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Studi Kasus : Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional Aceh. Di bawah Bimbingan Cut Nilda, S. TP., M.Sc sebagai Ketua dan Yusriana, SP., M.Si sebagai Anggota. RINGKASAN Indonesia sebagai negara agraris dengan sebagian besar penduduknya bertumpu pada sektor pertanian. Pangan merupakan suatu alat kebutuhan bagi manusia yang sangat penting untuk kelangsungan hidupnya, sehingga sangat penting untuk menjaga kestabilannya karena menyangkut tentang tingkat kemakmuran rakyat. Perusahaan umum badan urusan logistik (Perum Bulog) adalah perusahaan BUMN dalam mengawasi dan menyediakan stok beras di Indonesia. Perum Bulog dibebani tanggung jawab untuk mengendalikan agar stok beras dapat tersedia dalam jumlah yang mencukupi melalui kebijakan-kebijakan yang dilaksanakannya. Supply chain management adalah suatu pengintegrasian sumber-sumber bisnis baik di dalam maupun di luar perusahaan untuk mendapatkan sistem suplai yang kompetitif dan berfokus kepada sinkronisasi aliran produk dan informasi. Sumber-sumber bisnis yang diintegrasikan meliputi pemasok, pabrikan, gudang pengangkut, distributor, retail dan konsumen yang bekerja secara efisien sehingga produk yang dihasilkan dan didistribusikan memenuhi tepat jumlah, kualitas, waktu dan lokasi. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya yaitu hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis pada organisasi dan memberikan kontribusi terhadap konsumen. Dengan demikian pengukuran kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui pencapaian kinerja telah sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan meliputi identifikasi rantai pasok dan analisis kinerja rantai pasok beras. Identifikasi rantai pasok dilakukan berdasarkan empat elemen yaitu mengikuti konsep identifikasi Van der Vorst seperti struktur rantai pasok, sumber daya, manajemen rantai pasok dan proses bisnis. Analisis kinerja rantai pasok dilakukan dengan SCOR model dan metode AHP. Pengembangan struktur hierarki rantai pasok beras berdasarkan SCOR model dan dimodifikasi untuk keperluan penelitian. Metode AHP digunakan untuk menentukan penilaian tingkat kepentingan dari kinerja rantai pasok yaitu berdasarkan opini responden yang ahli diindustri beras. Struktur anggota rantai pasok beras di Aceh terdiri dari petani sebagai penghasil padi, kilang padi sebagai pengepul gabah, serta Perum Bulog Divre Aceh sebagai penyedia stok beras di daerah sekaligus salah satu pendistribusi beras kepada konsumen akhir. Analisis kinerja rantai pasok beras Perum Bulog Divre Aceh terdiri dari tiga atribut yaitu reliabilitas merupakan nilai atribut pencapaian kinerja terbaik (0.95). Nilai kinerja agilitas menunjukkan hasil yang cukup (0.59). Atribut responsivitas adalah atribut nilai kinerja terendah (0.48). Berdasarkan klasifikasi standar kinerja bahwa hasil persentase keseluruhan kinerja rantai pasok beras Perum Bulog Divre Aceh menunjukkan hasil yang baik yaitu sebesar 72%. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK BERAS PADA KILANG PADI SKALA BESAR DI KABUPATEN BIREUEN (Naya Desparita, 2020) |
|
Kembali ke sebelumnya |