//

HUBUNGAN PANJANG-BOBOT DAN RASIO KELAMIN UDANG KELONG (PENAEUS MERGUIENSIS), UDANG BATU (METAPENAEOPSIS MOGIENSIS) DAN UDANG JAMBU (EXOPALAEMON STYLIFERUS) DI PERAIRAN KABUPATEN ACEH BARAT

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Sri Zahara - Personal Name
SubjectLOBSTERS
Bahasa Indonesia
Fakultas FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Tahun Terbit 2019

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Perairan Kabupaten Aceh Barat menyimpan potensi perikanan yang berasal dari komoditas udang. Terdapat 3 jenis udang yang dominan tertangkap oleh nelayan Aceh Barat dan merupakan udang komersil, yaitu udang kelong (Penaeus merguiensis), Udang Batu (Metapenaeopsis mogiensis), dan Udang jambu (Exopalaemon styliferus). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola pertumbuhan dan rasio kelamin dari ketiga jenis udang tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode contoh penarikan acak sederhana yaitu dengan mengambil sampel udang secara acak dari satu bakul hasil tangkapan udang nelayan dalam satu kali trip penangkapan. Alat tangkap berupa pukat hela mini. Pengambilan sampel dilakukan di Pelabuhan Pendaratan Ikan Ujong Baroeh, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2018 sampai Maret 2019. Data yang dikumpulkan meliputi hasil wawancara, pengukuran panjang karapas, bobot total, serta jenis kelamin udang dan identifikasi spesies. Panjang karapas udang jantan dan betina untuk udang Penaeus merguensis 19,50 mm sampai 40,11 mm dengan kisaran bobot 5,70 g sampai 40,70 g, udang betina memiliki kisaran panjang karapas dari 12,58 mm sampai 45 mm dan kisaran bobot 7,40 g sampai 43,81 g, Metapenaeopsis mogiensis jantan berkisar dari 11,60 mm sampai 29,60 mm dengan kisaran bobot 0,89 g sampai 12,90 g, udang betina memiliki kisaran panjang karapas 20,60 mm sampai 33 mm dan kisaran bobot sebesar 6,60 g sampai 8,70 dan udang Exopalaemon styliferus jantan memiliki kisaran panjang karapas 7 mm sampai 14,50 mm dengan bobot 0,40 g sampai 1,90 g, sedangkan udang betina memiliki kisaran panjang karapas 5,90 mm sampai 14,90 mm dengan kisaran bobot sebesar 0,60 g sampai 1,97 g. Udang Penaeus merguensis, Metapenaeopsis mogiensis dan Exopalaemon styliferus baik jantan maupun betina memiliki pola pertubuhan yang bersifat alometrik negatif yang berarti pertambahan panjang karapas lebih dominan dari pada pertambahan bobot tubuh. Perbandingan rasio kelamin jantan dan betina pada udang Penaeus merguiensis sebesar 1:0,72, Metapenaeopsis mogiensis 1:0,05 dan Exopalaemon styliferus 1:0,75. Berdasarkan hasil uji chi-square rasio kelamin Penaeus merguensis dan Exopalaemon styliferus tergolong seimbang, namun rasio kelamin udang Metapenaeopsis mogiensis tidak dalam keadaan seimbang. Kata Kunci: Meulaboh, alometrik negatif, chi-square, panjang karapas, bobot total

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ASPEK BIOLOGI DAN HUBUNGAN PANJANG BERAT UDANG KOMERSIL DI PERAIRAN NAGAN RAYA (Maria Ulfa, 2019)

INVENTARISASI SPESIES UDANG (INFRA ORDO MACRURA) RNDI SUNGAI MEUNASAH LHOK KECAMATAN LHOONG RNKABUPATEN ACEH BESAR (RAHMAT SAPUTRA , 2015)

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI UDANG PUTIH (LITOPENAEUS VANNAMEI) UDANG WINDU (PENAEUS MONODON) DI KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA (Al-Furqan, 2017)

KADAR PROTEIN KASAR UDANG WINDU (PENAEUS MONODON) JANTAN DAN BETINA PADA DUA LOKASI BERBEDA (Zulhelmi, 2017)

GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPATOPANKREAS UDANG VANNAMEI (LITOPENAEUS VANNAMEI) AKIBAT TERSERANG PENYAKIT WHITE FECES DISEASE (WFD) PADA PERAIRAN TAMBAK ALUE NAGA, BANDA ACEH. (Rifqi, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy