//
KARAKTERISTIK POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) DI WILAYAH SUBULUSSALAM |
|
![]() |
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
Pengarang | Anang Heriyanto - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Subulussalam terletak antara 02° 27ꞌ 30” – 03° 00ꞌ 00” Lintang Utara dan 097º 45ꞌ 00” – 98° 10ꞌ 00” Bujur Timur serta mempunyai iklim tropis lembab dan hangat. Kondisi geografis ini tidak menutup kemungkinan pertumbuhan awan konvektif aktif yang mengakibatkan curah hujan tinggi disertai petir di daerah tersebut. Penelitian ini mengkaji antara petir CG (Cloud to Groud) dengan pola curah hujan di Subulussalam. Data CG diperoleh menggunakan Lightning Detector yang mampu melacak sinyal radio frekuensi rendah dari proses elektrk kilat dan terpasang di Stasiun Geofisika Tuntungan. Sedangkan data curah hujan diperoleh melaui data CHIRPS (Climate Hazards Group InfraRed Precipitation with Station data) selama 35 tahun dan data observasi pos hujan BMKG. Hasil analisis curah hujan diketahui wilayah Subulusslama mempunyai pola ekuatorial yang dicirikan ada dua puncak curah hujan yaitu pada bulan Maret-April dan Oktober-November. Hubungan antara petir CG dengan curah hujan mempunyai nilai korelasi r = 0.5 Nilai Isoceraunic Level untuk wilayah Subulussalam berkisar 59.72% - 85.48% Dari analisis spasial terlihat bahwa wilayah Subulussalam mempunyai aktifitas petir yang cukup tinggi untuk wilayah Kecamatan Simpang Kiri, Longkip, Penanggalan dan Sultan Daulat. Kata kunci : Petir, CG, Curah Hujan | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS SAMBARAN PETIR BERDASARKAN LIGHTENING DETECTOR DI ACEH UTARA SELAMA TAHUN 2017 (Riska Nisfutri, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya |