Ruas Jalan Babahrot – Blangkejeren yang berada di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah salah satu ruas jalan Provinsi Aceh yang sering mengalami bencana tanah longsor, karena lokasinya berada di daerah perbukitan terutama di lintasan Gunung Singgah Mata. Peristiwa longsor kerap terjadi di STA 13+850, STA 13+875, STA 13+885 dan STA 13+895 di kaki Gunung Singgah Mata. Akses jalur tengah tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi, pendidikan dan sosial dari Kabupaten Gayo Lues ke Blang Pidie, Aceh Barat Daya. Dampak dari longsor mengakibatkan terputusnya akses masyarakat Gayo Lues ke Aceh Barat Daya maupun sebaliknya. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian perkuatan lereng di bagian atas kontruksi jalan tersebut. Analisis yang digunakan untuk mencari Faktor Keamanan (FK) adalah dengan menggunakan secara manual (Metode Irisan Bishop). Sebagai perbandingan dianalisis juga dengan menggunakan program aplikasi (Plaxis). Hasil analisa stabilitas lereng pada kondisi awal dengan menggunakan cara manual (Metode Irisan Bishop) dan menggunakan program aplikasi (Plaxis) didapat bahwa faktor kemanan rata-rata terhadap longsor adalah 0,676 atau lebih kecil dari 1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada kondisi eksisting didapat bahwa lereng dalam keadaan tidak stabil. Sehingga perlu dilakukan perkuatan lereng untuk mencegah terjadinya kelongsoran. Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah dilakukan perbaikan terhadap sudut kemiringan lereng serta menggunakan penguatan lereng dengan dinding penahan tanah tipe kantilever, nilai Faktor keamanan terhadap longsor meningkat dari 0,810 menjadi 1,620 atau mengalami peningkatkan sampai dua kali lipat.