ABSTRAK Geostatistik merupakan bagian dari statistik terapan yang berfokus pada data spasial, dengan tujuan untuk memperkirakan nilai-nilai di lokasi yang tidak tersampel. Ada dua metode geostatistik yang dibahas yaitu simple kriging dan Inverse Distance Weighted (IDW), selama ini banyak yang belum memahami penggunaan teknik interpolasi dan hanya sebatas bergantung pada sebuah aplikasi atau software yang notabene hanya memasukkan data, menekan tools dan ouput yang diinginkan akan keluar. Dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan teknik interpolasi baik simple kriging maupun IDW dengan menggunakan bahasa pemrograman Python. Tujuannya yaitu membandingkan metode simple kriging dan Inverse Distance Weighted (IDW) pada kasus anomali magnetik di wilayah Lamreh, Aceh besar. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa, simple kriging lebih akurat dari IDW. Dimana simple kriging menghasilkan nilai RMSE 27,212 nT dan IDW menghasilkan nilai RMSE 31,242 nT. Kata Kunci: Simple kriging, Inverse Distance Weighted (IDW), Root Mean Square Error (RMSE), Python ABSTRACT Geostatistics is part of applied statistics that focus on spatial data, to estimate values in non-sampled locations. There are two geostatistical methods to be discussed, simple kriging and Inverse Distance Weighted (IDW), so far many have not understood the use of interpolation techniques and are only limited to an application or software which only input data, pressing tools and the desired output will come out. In this study, we will calculate the interpolation technique for both simple kriging and IDW using the Python programming language. The goal is to compare simple kriging and Inverse Distance Weighted (IDW) method for magnetic anomalies case in Lamreh, Aceh Besar. From the calculation results, it was found that, simple kriging is more accurate than IDW, where simple kriging produces the value of RMSE 27,212 nT and for IDW produces 31,242 nT. Keywords: Simple kriging, Inverse Distance Weighted (IDW), Root Mean Square Error (RMSE), Python