Data anomali medan magnet total pada area Gunung Api Bur Ni Geureudong direduksi ke kutub untuk menginterpretasi struktur bawah permukaan di area tersebut. Pengambilan data dilakukan pada 27 Oktober 2016 hingga 1 November 2016 dengan menggunakan alat GEM System Proton Precission Magnetometer (PPM) untuk mengukur data medan magnet total. Global Positioning system (GPS) digunakan untuk menentukan titik koordinat posisi pengukuran dan kompas geologi untuk menentukan arah utara geografis. Kemudian Oasis Montaj digunakan untuk filterisasi pengangkatan ke atas dan reduksi ke kutub. Pengukuran data dengan metode magnetik ini dilakukan dalam bentuk lintasan dengan panjang lintasan 33 km dengan jumlah 30 titik pengukuran. Data yang diperoleh berupa variasi nilai intensitas medan magnet yang masih dipengaruhi medan magnet diurnal, medan magnet utama bumi dan medan magnet anomali sehingga untuk mendapatkan anomali medan magnet total dilakukan koreksi yaitu koreksi diurnal dan koreksi IGRF (Internasional Geomagnetic Reference Field). Selanjutnya untuk mempermudah interpretasi data dilakukan filterisasi (filtering) data magnet yaitu filterisasi pengangkatan ke atas dan reduksi ke kutub. Berdasarkan interpretasi kualitatif menunjukkan adanya pola anomali dengan respon rendah yang menunjukkan adanya struktur geologi diduga berupa patahan. Kata kunci : metode magnetik, Anomali medan magnetik total, reduksi ke kutub, Bur Ni Geureudong