Indonesia memiliki standar perencanaan bangunan gedung, baik peraturan pembebanan, perencanaan struktur beton, maupun perencanaan ketahanan terhadap gempa yang terus diperbarui menyesuaikan perkembangan bangunan gedung. Akibatnya perencanaan bangunan gedung saat ini harus aman menurut standar yang baru. Peraturan bangunan SNI 1726:2012, SNI 1727:2013, dan SNI 2847:2013 yang menggantikan SNI 03-1726-2002, SNI 03-1727-1989, dan SNI 03-2847-2002 sebagai perubahan acuan pembebanan struktur terhadap gempa. Objek penelitian ini yaitu sebuah bangunan gedung yang awalnya berfungsi sebagai Hotel akan dirubah fungsinya menjadi Rumah Sakit. Gedung ini memiliki 7 lantai dengan tinggi total dari lantai dasar 31,56 m dengan ukuran 23 m untuk arah y dan 34 m untuk arah x. Pemodelan pada penelitian ini menggunakan bantuan software ETABS V.16 untuk mengevaluasi perilaku struktur bangunan. Penelitian ini menggunakan 2 jenis pemodelan. Pertama: gedung berfungsi sebagai hotel menggunakan acuan SNI 03-1726-2002, SNI 03-1727-1989, dan SNI 03-2847-2002. Kedua: gedung yang sama berfungsi sebagai rumah sakit menggunakan acuan SNI 1726:2012, SNI 1727:2013, dan SNI 2847:2013. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai story displacement mengalami peningkatan dari hotel menjadi rumah sakit senilai 41,75 % pada arah x dan 42,50 % pada arah y. Peningkatan nilai base shear adalah 46,29 % pada arah x dan 45,25 % pada arah y. Peningkatan nilai story drift adalah 43,83 % pada arah x dan 42,77 % pada arah y. Nilai faktor pembesaran torsi (Ax) yang didapat pada semua pemodelan dinyatakan aman, karena nilainya lebih kecil dari 3,0. Stabilitas guling bangunan yang didapat pada semua pemodelan dinyatakan aman karena memiliki nilai yang lebih besar dari 1,5. Penerapan SNI bangunan terbaru ditahun 2012 dan 2013 mengharuskan adanya perbaikan pada beberapa elemen struktur yaitu kolom utama pada lantai dasar dan lantai 1, serta kolom lift pada lantai dasar, lantai 1, dan lantai 2 karena rasio kapasitas elemen tersebut melebihi batas aman.