ABSTRAK Interlocking brick merupakan salah satu material yang digunakan untuk pasangan dinding yang ramah terhadap lingkungan karena proses pembuatannya tidak dibakar seperti batu bata merah. Interlocking brick merupakan material alternatif sebagai pengganti pengisi dinding yang digunakan masyarakat pada umumnya. Tujuan penelitian tugas akhir adalah mendesain rumah tipe +36 menggunakan material interlocking brick serta mengetahui jumlah kebutuhan material interlocking brick. Interlocking brick adalah material pengisi dinding yang metode pemasangan saling terkunci karena adanya pasak betina dan pasak jantan. Interlocking brick dapat juga menggantikan pekerjaan beton bertulang seperti sloof, kolom, dan ringbalk. Tidak perlu diplester dan dicat karena tampilan yang sudah menarik. Namun, penggunaan interlocking brick jarang digunakan di Provinsi Aceh sehingga desain rumah menggunakan material tersebut tidak ada. Perencanaan rumah tinggal tipe +36 direncanakan dengan dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang keluarga, satu kamar mandi, dan satu dapur dan memiliki tiga teras. Perencanaan rumah tinggal tipe +36 digambar menggunakan perangkat lunak Autocad 2007 untuk membuat gambar dua dimensi dan perangkat lunak Sketchup 2015 digunakan untuk membuat gambar tiga dimensi. Kebutuhan jumlah material interlocking brick untuk pekerjaan struktur yang terdiri kolom berjumlah 940 buah untuk kolom utama dan 1022 buah untuk kolom praktis, sloof berjumlah 141 buah, dan ringbalk 141 buah. Pekerjaan pasangan dinding untuk tipe 36 membutuhkan interlocking brick sebanyak 2053 buah. Kata Kunci : interlocking brick, desain rumah tinggal, perhitungan volume pekerjaan