Beton mutu tinggi dibentuk dengan nilai Faktor Air Semen (FAS) yang rendah, sehingga membutuhkan semen dalam jumlah yang besar, agregat serta penggunaan bahan tambahan / additive (silica fume) dan admixture superplasticizer. Sementara itu ketersediaan material yang berasal dari sungai dan batuan alam semakin berkurang jumlahnya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang penggunaan bahan tambahan pengganti tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas lentur balok beton bertulang mutu tinggi hybrid menggunakan bahan fly ash hasil pembakaran batu bara, cangkang sawit, pasir pozzolan serta nanomaterial bijih besi sebagai zat aditif dan substitusi agregat. Pada penelitian ini diuji 7 buah balok berukuran 15 x 30 x 220 cm untuk masing-masing variasi aditif dan substitusi agregat sebanyak satu benda uji dan satu benda uji balok normal. Benda uji didesain untuk mengalami gagal lentur. Mutu baja (fy) yang digunakan untuk tulangan pokok sebesar 445,63 MPa dan tulangan geser sebesar 381,97 MPa, tulangan tarik yang digunakan berdiameter 15,8 mm ulir, tulangan tekan diameter 11,9 mm ulir dan tulangan geser diameter 11,9 mm ulir. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua balok mengalami gagal lentur sesuai yang direncanakan. Kapasitas lentur tertinggi pada balok dengan variasi aditif fly ash batubara dan substitusi agregat halus cangkang sawit (BBMTH BB – KCS) yaitu sebesar 257,707 kN atau 14,217% lebih tinggi dibandingkan dengan BBMTH Normal dengan nilai kapasitas lentur sebesar 225,628 kN. Balok BBMTH AP – PP mengalami kenaikan nilai daktilitas sebesar 67,1% dari BBMTH Normal sedangkan pada balok yang lain justru mengalami penurunan. Dapat disimpulkan variasi aditif dan substitusi agregat dapat meningkatkan nilai kapasitas lentur dan lendutan pada beton mutu tinggi hybrid. Kata Kunci : Aditif, Balok Beton Bertulang Mutu Tinggi Hybrid, Daktilitas, Kapasitas Lentur, Lendutan, Substitusi Agregat.