//

Analisis Karakteristik Campuran Aspal Beton AC-WC dengan Retona Blend 55 Ditambah Zat Aditif dan Limbah Barubara sebagai Agregat Halus

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Robby Fineldo Saragih - Personal Name
SubjectASPHALT CONCRETE
COAL WASTE
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Teknik
Tahun Terbit 2013

Abstrak/Catatan

Pemanfaatan limbah pada campuran perkerasan jalan dapat menjadi solusi alternatif dalam menanggulangi besarnya jumlah limbah yang ada. Limbah batubara merupakan limbah yang sulit untuk di daur ulang. Tuntutan kualitas perkerasan beton aspal dalam melayani intensitas beban lalu lintas yang semakin tinggi dan pengaruh lingkungan yang ekstrim para rekayasawan bidang perkerasan jalan biasanya menambahkan material tambahan (aditif) salah satunya memakai plastik Polyvinyl Chloride (PVC). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja campuran beton aspal AC-WC yang menggunakan plastik Polyvinyl Chloride (PVC) sebagai zat aditif dan limbah batubara sebagai agregat halus terhadap karakteristik Marshall pada campuran beton aspal menggunakan bahan pengikat aspal Retona Blend 55. Agregat yang digunakan dalam penelitian ini adalah agregat yang berasal dari quarry PT. Perapen Prima Mandiri jalan Banda Aceh – Sigli dan limbah batubara yang digunakan sebagai agregat halus dari PT. Semen Andalas Indonesia(SAI) sedangkan plastik Polyvinyl Chloride (PVC) berasal dari material buangan bahan bangunan. Perencanaan campuran sebanyak 21 benda uji, dengan variasi kadar aspal yang digunakan adalah sebesar 4,5%, 5,0%, 5,5%, 6,0%, dan 6,5%. Spesifikasi yang digunakan mengikuti Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 dengan menggunakan metode Marshall. Kadar Aspal Optimum untuk campuran beton aspal ini adalah 5,7%, stabilitas hasil penelitian dengan pembanding adalah 1481,44 kg; 1276,32 kg dengan persentase pergeseran sebesar 16,07%, flow hasil penelitian dengan pembanding adalah 5,9 mm; 6,167% dengan persentase pergeseran sebesar 4,32% dan nilai durabilitas hasil penelitian dengan pembanding adalah 96,51%; 75,76% dengan persentase pergeseran sebesar 27,38%. Parameter ini menunjukkan beton aspal yang menggunakan 100% limbah batu bara sebagai agregat halus dan Retona Blend 55 sebagai binder yang ditambahkan zat aditif memenuhi persyaratan untuk lapis permukaan

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

TINJAUAN PARAMETER MARSHALL TERHADAP BETON ASPAL BERDASARKAN HASIL KAO MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 (Muhammad Fadhil, 2014)

KARAKTERISTIK CAMPURAN BETON ASPAL DENGANRN PENAMBAHAN ADITIF ANTI PENGELUPASAN MENGGUNAKAN RNAGREGAT HALUS BATU PECAH DAN PASIR ALAM (Reza Rezki, 2015)

STUDI PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KERAK TANUR CANGKANG SAWIT SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON ASPAL (BAHAN PENGIKAT RETONA BLEND 55) (CHAIRA, 2016)

PENGGUNAAN LIMBAH BATUBARA SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ASPAL BETON AC-WC DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGIKAT RETONA BLEND 55 (rizki setia, 2013)

PENAMBAHAN KADAR FILLER PADA GRADASI AGREGAT GABUNGAN UNTUK CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55(STUDI KASUS : AGREGAT KAB. ACEH BESAR, AGREGAT KAB. ACEH TAMIANG DAN AGREGAT KAB. ACEH TENGGARA) (Safrizal, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy