//
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BROKEN TRIANGLE/ SQUARE/HEART (PECAHAN SEGITIGA/BUJUR SANGKAR/HATI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 INGIN JAYA |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | T. irwansyah - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK T. Irwansyah. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle (Pecahan Segitiga) Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ingin Jaya. Skripsi, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Drs. Teuku Abdullah, SH., MA (2) Nurasiah, S.Pd., M.Pd. Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif , broken triangle, prestasi belajar . Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendanya hasil belajar siswa mata pelajaran Sejarah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah penggunaan model yang digunakan masih konvensional, siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran dan penilaian yang digunakan masih bersifat penilaian hasil bukan penilaian proses. Penelitian ini berjudul pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Broken Triangle (Pecahan Segitiga) terhadap prestasi belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ingin Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Broken Triangle terhadap prestasi belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ingin Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Populasi seluruh siswa kelas XI IPS dan sampel penelitian ini terdiri 56 siswa yang terdiri dari 28 siswa kelas eksperimen dan 28 siswa kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengen pemberian tes. Analisa data dilakukan dengan uji homogenitas, normalitas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Broken Triangle berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah, dari hasil pengolahan data diperoleh nilai pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan dk= 54, hipotesis alternatif diterima. Di kelas eksperimen terdapat 82,14 % siswa yang tuntas hasil belajarnya dan siswa yang tidak tuntas sebesar 17,85%, sedangkan di kelas kontrol terdapat 42,85% yang sudah tuntas hasilnya belajarnya dan 57,14% siswa tidak tuntas belajar. Sesuai dengan pengolahan data, diperoleh hasil uji-t yaitu thitung = 2,28 sedangkan >ttabel= 2,00, berarti thitung> ttabel atau 2,28> 2,00. Dengan demikian sesuai kriteria pengujian, maka H1diterima. Oleh karena itu pembelajaran dengan model kooperatif tipe Broken Triangle patut diterapkan pada materi pembelajaran sejarah. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI SMAN 1 SEULIMUM (Zurriati, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya |