//

PEMANFAATAN CITRA OPTIS SATELIT DAN DIGITAL ELEVATION MODEL UNTUK ANALISIS KAWASAN TERDAMPAK ERUPSI GUNUNG SINABUNG, SUMATERA UTARA

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Mustika Nadia - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Penelitian tentang teknik penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG) untuk analisis kawasan terdampak erupsi di kawasan Gunung Sinabung, Sumatera Utara telah dilakukan. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui arah aliran lahar berdasarkan analisis aliran air permukaan (watershed), dampak erupsi yang dapat terjadi berdasarkan analisis kelerengan (slope) dan ketinggian (topografi) yang didapat dari interpretasi DEMNAS BIG, mengetahui tutupan lahan pada kawasan Gunung Sinabung menggunakan peta tutupan lahan Rupa Bumi Indonesia (RBI) skala 1:50.000 dan korelasinya dengan peta kawasan terdampak erupsi, serta mengetahui tingkatan kawasan rawan bencana pada Gunung Sinabung. Penentuan arah aliran lahar menggunakan analisis watershed dengan 3D analyst tools menggunakan DEMNAS. Sementara kondisi morfologi berupa kelerengan (slope) dan topografi dilakukan dengan klasifikasi kedalam beberapa kelas. Berdasarkan hasil yang diperoleh, kawasan terdampak erupsi dibagi kedalam tiga kawasan, yaitu kawasan terdampak I, kawasan terdampak II, dan kawasan terdampak III dengan dampak pada radius 3, 5, dan 7 km dari puncak. Peta watershed menunjukan bahwa pola aliran sungai di Gunung Sinabung adalah pola radial yang berarti arah aliran lahar akan mengalir menjauhi puncak menuju hulu Gunung Sinabung. Semakin rendah tingkat kelerengan (datar) suatu kawasan, maka akan meningkatkan intensitas kawasan tersebut terdampak erupsi dan begitu juga sebaliknya. Kawasan terdampak III memiliki dampak erupsi aliran massa paling rendah dikarenakan memiliki tingkat kelerengan yang sangat curam, sedangkan kawasan terdampak I memiliki tingkat potensi yang paling tinggi terdampak erupsi berupa aliran massa. Sedangkan berdasarkan hasil peta tutupan lahan Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:50.000, kawasan Gunung Sinabung memiliki tutupan lahan yang didominasi oleh ladang dan sawah serta terdapat sebaran pemukiman. Peta kawasan terdampak erupsi menunjukan kawasan terdampak III merupakan kawasan dengan dampak erupsi terendah terhadap tutupan lahan, sedangkan pada kawasan terdampak II dan I dampak erupsi terhadap tutupan lahan memiliki dampak tinggi. Kata kunci : erupsi, Sinabung, penginderaan jauh ,watershed, slope, topografi, tutupan lahan

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENILAIAN KERENTANAN SUMBER DAYA ARKEOLOGI TERHADAP LETUSAN GUNUNG API SINABUNG (Lucki Armada, 2019)

PEMETAAN ENDAPAN MINERAL TERALTERASI HIDROTERMAL MENGGUNAKAN ANALISIS CITRA LANDSAT 8 DI SEKITAR GUNUNG API BUR NI GEUREUDONG, KABUPATEN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH (NELA WIRJA, 2019)

EVALUASI KAWASAN RAWAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE PENGINDERAAN JAUH: STUDI KASUS DI DAERAH SAWAHLUNTO, SUMATERA BARAT (Nur Asiah. Y, 2020)

ANALISIS KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO BENCANA PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA GUNUNG API BURNI TELONG (Rizki Wan Okta B, 2018)

DETEKSI TUMOR OTAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE DETEKSI TEPI DAN SEGMENTASI CITRA HASIL MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) (Wiwik Ayu Ningsih, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy