//

PENGGUNAAN BEBERAPA DOSIS BIOFUNGISIDA PELET DARI SPESIES TRICHODERMA HARZIANUM DAN TRICHODERMA VIRENS UNTUK MENCEGAH PERKEMBANGAN JAMUR GANODERMA BONINENSE PADA PEMBIBITAN KELAPA SAWIT

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang IKHSAN - Personal Name
SubjectPLANTS - DISEASES
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2019

Abstrak/Catatan

Ikhsan. 1305101050087. Penggunaan Beberapa Dosis Biofungisida Pelet dari Spesies Trichoderma harzianum dan Trichoderma virens untuk Mencegah Perkembangan Jamur Ganoderma Boninense pada Pembibitan Kelapa Sawit di bawah bimbingan Ir. Tjut Chamzurni, M.P sebagai ketua dan Dr. Hartati Oktarina, S.P, M,Sc sebagai anggota. RINGKASAN Ganoderma boninense adalah jamur patogen yang mengakibatkan tanaman kelapa sawit mengalami penyakit penyakit busuk pangkal batang (BPB) dengan gejala awalnya menguning daun dan selanjutnya diikuti dengan nekrosis tanaman menjadi layu dan mati. Saat ini BPB juga menyerang bibit kelapa sawit dan untuk juga dapat menyerang tanaman yang baru di replanting disebabkan G. boninense dapat bertahan di dalam tanah dalam waktu yang lama tanpa inang karena bersifat saprofit. Salah satu alternatif pengendalian yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan jamur G.boninense pada bibit kelapa sawit adalah pengendalian hayati biofungisida pelet yang mengandung spesies Trichoderma harzianum dan Trichoderma virens. Faktor yang menentukan berhasilnya biofungisida pelet adalah dosis yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis efektif biofungisida pelet untuk mencegah penyakit BPB. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial yang terdiri dari 7 perlakuan dan 3 ulangan. Tiap unit percobaan terdiri dai 4 bibit yang masing-masing ditanam pada 1 kg/polibag. Perlakuannya menggunakan dosis biofungisida pelet spesies T. harzianum dan T. virens pada taraf 0, 1.5, 2.5 dan 3.5 g/polybag. Data pengamatan yang diperoleh dari hasil analisis secara statistik dengan menggunakan sidik ragam akan dilakukan uji lanjut Beda nyata terkecil (BNT) apabila sidik ragam berbeda nyata. Hasil penelitian dari uji beberapa dosis biofungisida pelet spesies T. harzianum dan T. virens pada masa inkubasi dan Persentase tanaman terserang menunjukkan pengaruh sangat nyata dalam mencegah jamur G. boninense. Pada jumlah daun 120 HSI juga menunjukkan pengaruh nyata terhadap dosis biofungisida pelet Trichoderma dan ini juga dipengaruhi faktor usia dari kelapa sawit.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PERLAKUAN BIOPRIMING KOMBINASI AIR KELAPA MUDA DAN TRICHODERMA TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH CABAI KADALUARSA (CAPSICUM ANNUUM L.) (Vina Maulidia, 2015)

KOMBINASI BEBERAPA DOSIS DAN SPESIES TRICHODERMA FORMULASI PELET DALAM MENEKAN PERKEMBANGAN JAMUR FUSARIUM OXYSPORUM F.SP CAPSICI DI PEMBIBITAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L. ) (Frara Efeseli Fakhdian, 2018)

APLIKASI SUSPENSI PELET TRICHODERMA HARZIANUM SEBAGAI AGEN PENGENDALIAN HAYATI (APH) PENYAKIT HAWAR DAUN (PHYTOPHTHORA PALMIVORA) PADA BIBIT KAKAO. (Yulfa Sari Tarigan, 2017)

EFIKASI DOSIS PELET TRICHODERMA HARZIANUM DALAM MENEKAN SERANGAN PENYAKIT BUDOK (SYNCHYTRIUM POGOSTEMONIS) PADA TANAMAN NILAM (POGOSTEMON CABLIN BENTH.) (Tiara Kusuma Pertiwi, 2017)

KEEFEKTIFAN TRICHODERMA VIRENS DAN TRICHODERMA HARZIANUM DALAM MENGENDALIKAN NEMATODA PURU AKAR MELOIDOGYNE SPP. PADA TANAMAN TOMAT (Wahyusa Eka Putra, 2013)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy