//
PENGARUH IMPOR KEDELAI TERHADAP PASAR KEDELAI DI INDONESIA |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Risty Angelia Putri - Personal Name |
---|---|
Subject | COMMODITIES IMPORT TRADE |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2019 |
Abstrak/Catatan Ringkasan Tanaman pangan strategis yang menduduki urutan ketiga di Indonesia merupakan kedelai. Permintaan yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah industri pengolahan kedelai, khususnya industri tahu, tempe, kecap dan makanan kacang-kacangan dari kedelai, membuat volume impor semakin meningkat. Insentif petani kedelai lebih rendah daripada padi dan jagung menurunkan motivasi petani sehingga produksi kedelai tidak pernah cukup bagi kebutuhan dalam negeri. Maka dilakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh impor kedelai terhadap pasar kedelai dalam negeri sekaligus melihat proyeksi volume impor, jumlah penduduk dan jumlah industri pengolahan pangan kedelai di masa depan sejak tahun 2018 hingga 2022. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahun 2003 – 2017 bersumber dari FAO, BPS, Macro Trend, Trade Maps (International Trade Center), dan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Indonesia yang dianalisis trend impor dan dianalisis secara simultan menggunakan metode 2SLS dengan α = 0,10 (10%) dan variabel volume impor, harga, permintaan dan penawaran dalam negeri sebagai variabel endogen, sedangkan harga kedelai luar negeri, nilai tukar, lag volume impor, jumlah penduduk, jumlah industri pengolahan kedelai domestik, dan volume ekspor sebagai variabel eksogen. Analisis trend volume impor menunjukkan pola peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan jumlah industri pengolahan pangan kedelai domestik. Estimasi model simultan menunjukkan bahwa impor kedelai mempengaruhi pasar kedelai dalam negeri, khususnya pada tingkat harga dalam negeri. Harga dalam negeri secara signifikan dipengaruhi oleh rasio antara permintaan dan penawaran serta kebijakan proteksi harga dalam negeri. Permintaan dalam negeri tidak dipengaruhi oleh harga, jumlah penduduk dan jumlah industri dalam negeri. Sedangkan penawaran dalam negeri secara signifikan dipengaruhi oleh volume impor. Volume Impor secara signifikan dipengaruhi oleh harga kedelai luar negeri, nilai tukar, produksi, permintaan dan harga dalam negeri. Variabel kebijakan tarif impor tidak berpengaruh signifikan terhadap volume impor. Hal ini dikarenakan sebagian besar persentase tarif yang dikenakan adalah 5 hingga 0 persen (bebas tarif), sehingga belum efektif dalam penyaringan volume impor kedelai di Indonesia. Batas persentase tarif impor yang paling tinggi menurut kebijakan dari WTO dibawah naungan PBB adalah 27 persen. Negara importir terbesar yang menyuplai kedelai impor masuk ke Indonesia adalah Amerika Serikat, Argentina dan Kanada. Amerika Serikat menggunakan politik dagang dengan mengeluarkan GSM 102 bagi para perusahaan importir kedelai diberbagai negara untuk melakukan impor kedelai melalui sistem kredit. Sehingga Amerik mampu menguasai pasar kedelai dunia tidak hanya dari segi produksi, namun juga politik dagang. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS SUPPLY DAN DEMAND KEDELAI DI PROVINSI ACEH (CHAIRUNNISA, 2014) |
|
Kembali ke sebelumnya |