//

KAJIAN KESERAGAMAN PENGERINGAN BIJI PINANG (ARECA CATECHU L) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE HOHENHEIM

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang AGUSRA MAHARDIKA - Personal Name
SubjectAGRICULTURAL MACHINERY
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2019

Abstrak/Catatan

RINGKASAN Pinang adalah satu produk unggulan Aceh yang di gunakan dalam berbagai macam keperluan, bahkan dalam industri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat keseragaman pengeringan biji pinang menggunakan alat pengering tipe Hohenheim. Alat pengering ini merupakan alat yang dirancang untuk meningkatkan teknologi pengeringan matahari. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat pengering surya tipe Hohenheim, timbangan analitik, pisau, humiditymeter, thermometer, solarimeter, cawan, dan oven. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 kg biji pinang yang diperoleh dari petani pinang di Desa Pisang Kabupaten Aceh Selatan. Pengambilan data pada ruang pengering dilakukan terhadap 12 titik pengamatan, dimana titik P1, P5, P9 berjarak 0,375 m dari absorber, titik P2, P6, P10 adalah titik pengamatan pada jarak 1,125 m dari absorber, titik P3, P7, P11 adalah titik dengan jarak 1,875 m dari absorber dan titik P4, P8, P12 adalah titik pengamatan pada jarak 2,625 m dari absorber. Parameter penelitian ini meliputi iradiasi surya, suhu, kelembaban relatif, perubahan berat pinang, kadar air, rendemen. Uji organoleptik dilakukan terhadap 25 panelis menggunakan uji konsumen. Analisis warna dilakukan dengan metode L*a*b. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keseragaman pengeringan biji pinang menggunakan alat pengering tipe Hohenheim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses pengeringan terjadi fluktuasi iradiasi surya, dimana rata-rata iradiasi surya selama proses pengeringan adalah 385,5 W/m2.. Adapun suhu rata-rata alat pengering adalah (49°C ) jauh lebih tinggi dari pada suhu lingkungan (33,5°C). Hubungan suhu dan kelembaban relatif adalah negatif kuat dimana kondisi ini sangat bagus untuk proses pengeringan. Kadar air biji pinang segar sebesar 67,27 %, dan rata-rata kadar air pinang kering adalah 6,49%. Kadar air biji pinang kering sudah mencapai kadar air aman untuk penyimpanan. Nilai rendemen yang di peroleh sama pada tiap titik pengeringan yaitu sebesar 39,1%. Berdasarkan analisis warna secara metode L*a*b dan uji hedonik, biji pinang kering terbaik diperoleh pada pengeringan di jarak 0,375 m dari absorber, dengan nilai L sebesar 63, nilai a sebesar 23 dan nilai b sebesar 37, serta penilaian organoleptik warna 2 (suka). Hal ini juga sesuai dengan hasil uji organoleptik aroma. Dapat simpulkan bahwa keseragaman hasil pengeringan belum tercapai pada aspek warna dan aroma. 

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

KAJIAN KUALITAS BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN VARIASI METODE PENGERINGAN (Edi Kurniawan, 2019)

PENGARUH PERENDAMAN RESIN AKRILIK HEAT CURED DALAM EKSTRAK METANOL BIJI PINANG (ARECA CATECHU L) 20% TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN (Dwi Nurfitri, 2018)

KAJIAN PENGERINGAN KOPI GAYO SEMI BASAH MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE HOHENHEIM (Antoni Hardi, 2019)

KAJIAN METODE PENGERINGAN JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE VAR RUBRUM RHIZOME) (Bunga Mentari, 2017)

KAJIAN KESERAGAMAN KUALITAS PLIEK U PADA PENGERINGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE HOHENHEIM (Ariyadi Gayo, 2016)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy