//

KAJIAN KUALITAS BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN VARIASI METODE PENGERINGAN

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Edi Kurniawan - Personal Name
SubjectCACAO - AGRICULTURE
AGRICULTURE EQUIPMENT
INFRARED TECHNOLOGY
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2019

Abstrak/Catatan

EDI KURNIAWAN. 1205106010011. Kajian Kualitas Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Dengan Variasi Metode Pengeringan di bawah bimbingan Rita Khathir sebagai ketua dan Syafriandi sebagai anggota. RINGKASAN Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu kakao khususnya di Aceh adalah dengan cara memperbaiki metode pengeringan yang ada di tingkat petani. Proses pengeringan ini bertujuan menghasilkan biji kakao kering dengan mutu fisik, cita rasa dan aroma yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji mutu biji kakao berdasarkan variasi 2 metode pengeringan yaitu metode penjemuran dan metode pengeringan menggunakan alat pengering tipe Hohenheim. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan Laboratorium Teknik Pasca Panen, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2018. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah satu unit alat pengering tipe Hohenheim, terpal plastik, termometer, anemometer dan timbangan digital. Parameter penelitian meliputi suhu pengeringan, kelembaban relatif, kecepatan aliran udara, kadar air, laju pengeringan, kadar lemak, kekerasan, dan warna. Total waktu yang dibutuhkan untuk proses pengeringan metode penjemuran adalah 17 jam, sedangkan total waktu yang dibutuhkan untuk proses pengeringan menggunakan alat pengering tipe Hohenheim adalah 13 jam. Pada hari pertama pengeringan, suhu dalam ruang pengering tipe Hohenheim adalah 30-52,8°C, dan RH berkisar antara 55,3-90,7%, sedangkan suhu penjemuran berkisar antara 27,5-34,1 °C dengan RH 61,2-84,2%. Pada hari kedua pengeringan, suhu dalam ruang pengering tipe Hohenheim adalah 24,8-58,8°C, dan RH berkisar antara 55,4-84,6%,, sedangkan suhu penjemuran berkisar antara 26,9-37,5°C °C dengan RH 52,4-84,2%. Aliran udara dalam ruang pengering diperoleh dari 3 buah kipas yang bergerak dengan kecepatan 2m/s. Adapun laju pengeringan kakao yang dikeringkan dengan alat lebih besar dari laju pengeringan kakao yang dikeringkan dengan penjemuran. Kadar air akhir biji kakao hasil pengeringan menggunakan alat pengering Hohenheim sebesar 12,7%, perolehan kadar lemaknya sebesar 36,7%, dan kekerasan 3,273 kg/cm2. Kadar air akhir biji kakao metode penjemuran sebesar 17,4%, kadar lemaknya sebesar 34,17%, dan kekerasan 3,096 kg/cm2. Karakteristik warna biji kakao yang dijemur dengan alat pengering adalah nilai L = 65, a= 34 dan b = 26, sedangkan karakteristik warna biji kakao yang dijemur adalah dengan nilai L = 60, a = 42 dan b = 27.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH EKSTRAK BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) TERHADAP PERTUMBUHAN ENTEROCOCCUS FAECALIS PADA BERBAGAI KONSENTRASI (Nurul Hafidhah, 2015)

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA DAN SITOTOKSIK EKSTRAK AIR KULIT BUAH KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) (ZAKIYA FARHAH, 2020)

ANALISIS PENERAPAN TEKNOLOGI TERPADU DALAM USAHATANI KAKAO (THEOBROMA CACAO) DI KABUPATEN PIDIE (Teuku Anwar, 2015)

PERSENTASE KEHILANGAN BERAT PADAPENANGANAN PASCA PANEN MATA RANTAI PASOK KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DI KABUPATEN PIDIE (Teuku Fazaki, 2015)

KAJIAN KUALITAS BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN VARIASI METODE PENGERINGAN (Edi Kurniawan, 2019)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy