Saat ini baja merupakan struktur penguat yang paling banyak digunakan pada berbagai konstruksi bangunan. Akan tetapi, baja memiliki kekurangan yaitu mudah terserang korosi apabila berada pada lingkungan yang korosif. Pada tanggal 07 Februari 2018 telah terjadi kerusakan yang sangat parah pada permukaan beton bertulang sisi bagian Barat dari Masjid Darul Falah Gampong Pineung Banda Aceh yang diakibatkan oleh faktor korosi. Oleh sebab itu pemantauan dan perawatan terhadap beton bertulang perlu dilakukan guna menghindari kegagalan berupa runtuhnya bangunan secara tiba-tiba. Penelitian ini bertujuan untuk menilai level risiko korosi beton bertulang pada sisi Barat dan Utara dari Masjid Darul Falah Gampong Pineung Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Half-Cell Potential Mapping. Pada sisi Barat area pengukuran terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Pada bagian luar bangunan terdiri dari dua bagian dan pada sisi Utara area pengukuran dibagi menjadi empat bagian untuk dilakukan pemetaan risiko korosi. Untuk mencari tulangan dan sengkang dalam struktur beton bertulang digunakan alat Profometer 5+ dan untuk mengukur nilai potensial korosi digunakan alat Digital Half-Cell Potential Meter. Level risiko korosi ditetapkan sesuai standar ASTM C876. Hasil pengukuran menunjukkan sisi Utara berada pada level risiko korosi rendah (low risk) hingga menengah (intermediate risk). Sementara pada sisi Barat dari bagian dalam bangunan sebagian areanya telah mencapai level korosi sangat tinggi. Kemudian, pada sisi Barat bagian luar bangunan berada pada level risiko korosi menengah (intermediate risk). Dengan demikian, monitoring korosi secara berkala perlu dilakukan serta penanganan lebih lanjut yaitu menggunakan sistem Cathodic Protection dengan sistem Sacrificial Anode pada bagian korosi yang telah aktif perlu dilakukan guna menghindari korosi terus berlanjut sehingga kegagalan secara tiba-tiba pada Masjid Darul Falah Gampong Pineung Banda Aceh dapat dicegah