//
MODEL TIME-COST TRADE-OFF PADA PEKERJAAN TANAH PONDASI MENERUS DAN PASANGAN PONDASI MENERUS DI KOTA LANGSA |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Reza Afrizal - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Pada proyek konstruksi, faktor biaya, waktu dan mutu merupakan faktor yang paling penting. Untuk itu perlu dilakukan manajemen biaya dan waktu yang tepat agar proyek dapat dilaksanakan sesuai perencanaan. Namun dalam praktek di lapangan seringkali dihadapkan berbagai kendala yang menyebabkan pelaksanaan harus dipercepat dari waktu normalnya. Dalam melakukan percepatan, kontraktor harus tetap memperhatikan faktor biaya sehingga percepatan dilakukan dengan biaya paling minimum. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan time-cost trade-off dan mengetahui metode percepatan yang sering digunakan pada pekerjaan tanah pondasi menerus dan pasangan pondasi menerus di Kota Langsa, Provinsi Aceh. Model time-cost trade-off akan dikembangkan dari data penyebaran kuisioner kepada direktur, manajer, estimator proyek yang berdomisili di Kota Langsa. Selain kuisioner, penelitian ini juga menggunakan data sekunder yaitu RAB yang diperoleh dari responden. Model yang dihasilkan untuk pekerjaan galian tanah (A) dihasilkan persamaan c = 9.495.162,198 – 214.129,999d dengan normal cost (Cc) Rp 7.344.222,91, crash cost (Cc) Rp 8.204.874,04 dan crash duration (Dc) adalah 6 hari.). Pada pekerjaan urugan tanah (B) dihasilkan persamaan c = 5.164.542,835 -111.653,530d dengan normal cost (Cn) Rp 4.032.633,13, crash cost (Cc) Rp 4.490.084,95 dan crash duration (Dc) adalah 6 hari dan pada pekerjaan pasangan pondasi menerus (C) dihasilkan persamaan c = 143.904.978,487 – 3.086.452,790d dengan normal cost (Cn) Rp 113.005.136,48, crash cost (Cc) Rp 125.329.759,18 dan crash duration (Dc) adalah 6 hari. Dari 32 responden yang diteliti menunjukkan adanya tambahan biaya pelaksanaan akibat percepatan durasi. metode percepatan yang digunakan pada pekerjaan galian tanah pondasi menerus (A), 78,1% responden memilih metode percepatan dengan penambahan tenaga kerja, responden yang memilih metode percepatan dengan peningkatan produktivitas adalah 12,5% dan responden yang memilih metode percepatan dengan penambahan alat berat adalah 9%. Pada pekerjaan urugan tanah pondasi menerus (B), 78,13% responden memilih metode percepatan dengan penambahan tenaga kerja, responden yang memilih metode percepatan dengan peningkatan produktivitas adalah 12,50%. Pada pekerjaan pasangan pondasi menerus (C), umumnya responden menggunakan metode percepatan dengan penambahan tenaga kerja yaitu sebesar 100% | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan MODEL TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PERCEPATAN DURASI PEKERJAAN PONDASI TAPAK DAN PEKERJAAN SLOOF DI KABUPATEN ACEH BARAT (CUT YUNIATI ANAS, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |