//

PENGUKURAN FREKUENSI NATURAL DAN FUNDAMENTAL PERIOD DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTREMOR PADA GEDUNG TSUNAMI AND DISASTER MITIGATION RESEARCH CENTER (TDMRC) DESA ULEE LHEUE

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Muhd. Agung Rizki - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Kota Banda Aceh merupakan diantara kota yang termasuk dalam provinsi Aceh yang rawan akan terhadap gempa bumi. Pada 26 Desember 2004 terjadi gempa bumi dahsyat di Samudera Hindia. Gempa berkekuatan 9,1 - 9,3 menurut Skala Richter tersebut memicu terjadinya kenaikan gelombang air laut/tsunami di sepanjang pesisir daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Pasca bencana alam tersebut pemerintah mulai mengusulkan serangkaian program tentang mitigasi bencana. Salah satu wujudnya yaitu dengan membangun pusat mitigasi bencana dan tsunami atau yang sekarang dikenal sebagai gedung TDMRC serta membangun sarana evakuasi masyarakat seperti gedung evakuasi bencana (escape building) di sekitar dataran pesisir wilayah Aceh. Escape building merupakan bangunan infrastruktur publik yang dirancang dengan desain khusus untuk wilayah rawan terhadap bencana gempa dan tsunami. Penyebab kerusakan struktural akibat gempa tidak hanya berdasarkan dari besarnya percepatan tanah akibat gempa. Faktor penyebab besarnya kerusakan struktur dapat dipengaruhi oleh karakteristik gempa, karakteristik site, dan karakteristik struktur. Salah satu subjek yang paling penting dari karakterstik struktur meliputi parameter dinamis dari struktur seperti frekuensi dominan dan fundamental period. Parameter karakteristik dinamis tersebut dapat diperoleh melalui analisis mikrotremor. Objek tinjauan pada penelitian ini adalah gedung Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Desa Ulee Lheue dimana bangunan ini merupakan rekonstruksi pasca tsunami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui parameter dinamis suatu bangunan dan mengetahui keselarasan batas periode getar alami bangunan evakuasi menurut peraturan SNI 1726 - 2012. Penempatan alat ukur mikrotremor dilakukan di empat titik pada setiap lantai di bagian sudut bangunan dan satu titik ditempatkan pada tanah dasar diluar bangunan. Pengolahan data frekuensi natural pada tanah dilakukan dengan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) sedangkan metode Floor Spectral Ratio (FSR) digunakan untuk pengolahan data frekuensi natural pada lantai bangunan. Hasil akhir dari penelitian menunjukkan nilai frekuensi natural (f0¬¬) tanah pada gedung evakuasi bencana TDMRC Desa Ulee Lheue sebesar 4,969 Hz. Frekuensi natural (f0¬¬) bangunan sebesar 1,615 – 3,904 Hz serta didapatkan taksiran resonansi tanah dan bangunan dengan tingkat rendah sampai sedang. Periode getar yang dihasilkan telah sesuai dengan yang diisyaratkan pada peraturan SNI 1726 - 2012. Kata kunci : Mikrotremor, Escape Building, Frekuensi Natural, HVSR, FSR

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

IDENTIFIKASI FREKUENSI NATURAL DAN DAMPING RATIO DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTREMOR GEDUNG EVAKUASI BENCANA DESA ULEE LHEUE DAN DESA LAMBUNG (RAHMAD GUMELAR H, 2018)

PENGUKURAN FREKUENSI NATURAL DAN FUNDAMENTAL PERIOD DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTREMOR PADA GEDUNG TSUNAMI AND DISASTER MITIGATION RESEARCH CENTER (TDMRC) DESA ULEE LHEUE (Muhd. Agung Rizki, 2019)

MITIGASI BENCANA GEMPABUMI BERDASARKANRNPERSEPSI MASYARAKAT DI KECAMATAN MEURAXARNKOTA BANDA ACEH (VIKTOR EDWARD HASIHOLAN SIBUEA, 2015)

JEJAK ARKEOLOGIS-KEBENCANAAN SITUS COT SIDI ABDULLAH SEBAGAI LESSON LEARNED DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA (Andi Irfan Syam, 2018)

MITIGASI BENCANA TSUNAMI MELALUI PARIWISATA (STUDI KASUS DI SITUS TSUNAMI KAPAL PLTD APUNG BANDA ACEH) (Muhammad Bilal Habibie, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy