ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari ekstrak n-heksana, etil asetat, dan etanol serta uji aktivitas antimicrobial terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans. Teknik pengambilan sampel tumbuhan pada penelitian ini dilakukan dengan cara simple random sampling menggunakan metode plot (petak pengamatan). Hasil penyamplingan diperoleh 2 jenis tumbuhan yaitu Ficus Dimorpha King dan Baccaurea pyrifirmis Gage. Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa kedua tumbuhan umumnya mengandung tanin dan steroid. Uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumuran dengan konsentrasi uji ekstrak 50%. Hasil uji aktivitas antimikrobial menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat kulit batang tumbuhan Ficus Dimorpha King memiliki zona hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan bakteri Escherichia coli ATCC 25922 masing – masing sebesar 8,64 mm dan 12,56 mm. Hasil uji aktivitas antijamur menunjukkan bahwa semua ekstrak tumbuhan tidak memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur Candida albicans. Kata kunci : Ie Brôk geotermal, antimikroba, Staphylococcus aureus ATCC 25923 Escherichia coli ATCC 25922, Candida albicans ABSTRACT The aims of this study is determine the content of secondary metabolites of n-hexane, ethyl acetate, and ethanol extracts and antimicrobial activity of the extract agains Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Candida albicans. Sampling plant method was done by simple random sampling using plot method and results obtained two types species of Ficus Dimorpha King and Baccaurea pyrifirmis Gage. The phytochemical screening results showed that these plants the two types generally contain secondary metabolites of tannins and teroids. The activity of antimicrobial was performed by well difusion method with the concentration extracts of 50%. The antimicrobial activity showed that ethyl acetate bark of Ficus Dimorpha King extract has antibacterial activity against Staphylococcus aureus ATCC 25923 bacteria and Escherichia coli ATCC 25922 with the diameter inhibitory zone of 8.64 mm and 12.56 mm. Expecially the antifungal activity result showed that all extracts that used in this study do not have antifungal activity. Keywords : Ie Brôk geotermal, antimicrobial, Staphylococcus aureus ATCC 25923 Escherichia coli ATCC 25922, Candida albicans