//
PENYAJIAN RAPA’I SAMAN DI SANGGAR TANGLOENG DONYA DESA IE BEUDOH KECAMATAN SEUNAGAN TIMUR KABUPATEN NAGAN RAYA |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Cut Masyitah - Personal Name |
---|---|
Subject | DANCING - CUSTOMS |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kata Kunci: Bentuk, Penyajian, Rapa’i Saman Penelitian ini berjudul “Penyajian Rapa’i Saman di Sanggar Tangloeng Donya Desa Ie Beudoh Kecamatn Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya”. Masalah penelitian Bagaimana bentuk penyajian Rapa’i Saman di Sanggar Tangloeng Donya Desa Ie Beudoh Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya. Tujuan penelitian Mendeskripsikan penyajian Rapa’i Saman. Pendekatan penelitian Kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Sumber data penelitian Saiful Anwar (Syeh Teh), Syeh Ramli, dan Cut Julinda selaku pelatih dan pengelola sanggar Rapa’i Saman serta seniman di Nagan Raya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian: mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa Rapa’i Saman berasal dari Rapa’i Tuha yang sudah ada sejak tahun 1946, setelah beberapa kali dikombinasi pada tahun 1981 manjadi Rapa’i Saman yang seluruh rangkaian geraknya diciptakan oleh almarhum Syeh Sabirin dengan ciri khas permainkan Rapa’i dengan gerakan Saman dengan sebelas orang penari dan satu orang Syeh. Gerakan Saman pada penyajian Rapa’i Saman bukan gerakan Saman Gayo karena gerakan dan Syairnya bededa. Bentuk penyajian Rapa’i Saman di Sanggar Tangloeng Donya memiliki dua sesi permainan dan sebelas sesi permainan yaitu: Seulawet Nabi, Saleum, Jaroe Ayem, Peh demo, Syair Kisah, lambang Garuda, Jak Adek jak keuno ku ayon, Meu’cae, Kisah Aceh, Dibabah Kila (gerakan Saman), dan Boeh Gadong Paya. Tarian ini diiringi dengan syair bahasa Aceh dan allat musik Rapa’i. Pola lantai duduk atau berdiri sejajar dan berbentuk letter V. Busana baju kurung Aceh, songket Aceh, celana hitam, tali pinggang, dan celemek. Tata rias yang digunkan rias sederhana. Tarian ini ditampil pada acara-acara sakral seperti perkawinan, upacara adat, Sunat Rasul, aqiqahan, properti yang digunakan yaitu Rapa’i dan lomba-lomba seni yang biasanya dipentaskan di luar arau di dalam gedung. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KERAGAMAN REPRODUKSI KERBAU LOKAL BETINA PADA KONDISI PETERNAKAN RAKYAT DI KECAMATAN SEUNAGAN TIMUR KABUPATEN NAGAN RAYA (MUTAWALLI, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |