//

PENGARUH BAHAN INVIGORASI DAN LAMA PERENDAMAN PADA BENIH PADI (ORYZA SATIVA L.) KADALUARSA TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang RESTI AFDHARANI - Personal Name
SubjectSEEDS
RICE - FOOD CROP
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2018

Abstrak/Catatan

Resti Afdharani. 1405101050080. Pengaruh Bahan Invigorasi dan Lama Perendaman pada Benih Padi Kadaluarsa (Oryza sativa L.) terhadap Viabilitas dan Vigor Benih dibawah bimbingan Bakhtiar sebagai ketua dan Hasanuddin sebagai anggota. RINGKASAN Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman serealia yang dikonsumsi lebih dari sebagian besar penduduk di dunia dan menjadi sumber makanan pokok untuk masyarakat Indonesia. Peningkatan produksi tidak terlepas dari penggunaan benih yang bermutu. Apabila benih dengan mutu yang baik tidak disimpan dengan cara yang baik dan benar maka benih akan mengalami (kemunduran) deteriorasi dengan lebih cepat. Kemunduran benih tidak bisa dihentikan namun dapat diperlambat melalui beberapa metode salah satunya dengan cara priming atau conditioning. Beberapa penelitian membuktikan bahwa perlakuan conditioning mempengaruhi pengembalian vigor benih yang didapat dilihat dengan adanya perubahan fisiologis, biokimia dan sitologi dengan cara pengaturan imbibisi air oleh potensial osmotik larutan. Penambahan ZPT alami seperti air kelapa pada saat proses imbibisi berfungsi mempercepat proses pembelahan sel, perkembangan embrio, serta memacu pertumbuhan tunas dan akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa bahan invigorasi dan lama perendaman serta interaksi keduanya terhadap viabilitas benih padi kadaluarsa. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2018. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi varietas Sigupai dengan telah disimpan dari tahun 2009 sebanyak 1.080 benih, aquades, PEG 6000 sebanyak 561,73 gram, KNO3 sebanyak 90 gram, air kelapa sebanyak 675 ml, tanah dan pupuk kandang. Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gelas ukur, aerator, germinator, autoclave, botol plastik, ayakan 9 mesh, pinset, tray, cup plastik sebanyak 45 buah, plastik, timbangan, penggaris, kertas merang/kertas saring, kertas label dan alat tulis Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama adalah bahan invigorasi (T), yang terdiri atas 4 taraf, yaitu T0 = Kontrol (Aquades); T1 = PEG 6000; T2 = KNO3; T3 = Air kelapa. Faktor kedua adalah lama perendaman (L), yang terdiri atas 3 taraf, yaitu L1 = 12 jam; L2 = 24 jam dan L3 = 48 jam. Masing-masing taraf percobaan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah viabilitas dan vigor benih padi kadaluarsa yang terdiri dari: Potensi Tumbuh Maksimum (PTM), Daya Berkecambah (DB), Keserempakan Tumbuh (KST), Indeks Vigor (IV), Kecepatan Tumbuh Relatif (KCT- R), dan Berat Basah Kecambah Normal (BBKN), Berat Kering Kecambah Normal (BKKN). Parameter pertumbuhan bibit padi yang diamati terdiri dari: Tinggi Bibit, Diameter Tanaman, Berat Basah Bibit dan Berat Kering Bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bahan invigorasi berpengaruh sangat nyata pada semua tolok ukur viabilitas dan vigor benih kecuali tolok ukur vigor benih. Bahan invigorasi terbaik terdapat pada bahan invigorasi menggunakan PEG 6000. Perlakuan lama perendaman tidak berpengaruh pada hampir semua tolok ukur viabilitas dan vigor benih dan tolok ukur pertumbuhan bibit kecuali pada berat basah kecambah normal yang menunjukkan adanya pengaruh nyata. Lama perendaman terbaik pada berat basah kecambah normal terdapat pada perendaman 24 jam. Terjadi interaksi yang sangat nyata antara bahan invigorasi dan lama perendaman pada potensi tumbuh maksimum dan berpengaruh nyata pada indeks vigor, berat basah kecambah normal, berat kering kecambah normal dan berat kering bibit. Kombinasi perlakuan terbaik antara bahan invigorasi dan lama perendaman terhadap beberapa tolok ukur terdapat pada perlakuan bahan invigorasi menggunakan PEG 6000 dan lama perendaman 24 jam.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH PERLAKUAN PRA PERKECAMBAHAN TERHADAP PROSES INVIGORASI BENIH PADI KADALUARSA MELALUI TEKNIK OSMOCONDITIONING (NURUSSAMAWATI, 2015)

PERLAKUAN LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI KNO3 TERHADAP PEMATAHAN DORMANSI BENIH PADI (ORYZA SATIVA L.) VARIETAS CIHERANG (HAMIDAH, 2013)

PERLAKUAN BIOPRIMING KOMBINASI AIR KELAPA MUDA DAN TRICHODERMA TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH CABAI KADALUARSA (CAPSICUM ANNUUM L.) (Vina Maulidia, 2015)

VIABILITAS BENIH CABAI (CAPSICUM ANNUUM L.) KADALUARSA DENGAN MENGGUNAKAN MATRICONDITIONING DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH (taqqur meranda, 2014)

PENGARUH SKARIFIKASI TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PALA (MYRISTICA FRAGRANS HOUTT) (Restu Amilia, 2014)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy