//

TRANSFORMASI URBAN DI WILAYAH PERI URBAN (STUDI KASUS WILAYAH BANDA ACEH DAN ACEH BESAR)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Muhibuddin - Personal Name
SubjectURBAN DEVELOPMENT
URBAN AREAS
Bahasa Indonesia
Fakultas FAKULTAS EKONOMI BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Tahun Terbit 2018

Abstrak/Catatan

ABSTRAK. Judul : Transformasi Urban di Wilayah Peri-Urban Nama : Muhibuddin NIM : 1401101010010 Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/ Ekonomi Pembangunan Dosen Pembimbing : Muhammad Ilhamsyah Siregar S.E.,M.A Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi wilayah periurban di Kabupaten Aceh Besar akibat aktifitas ekonomi di wilayah urban, yaitu Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari BPS Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Lokasi penelitian di Enam kecamatan yaitu Kecamatan Baitussalam, Darussalam, Krueng Barona Jaya, Ingin Jaya, Darul Imarah dan Peukan Bada. Dari hasil analisis diperoleh daerah-daerah transformasi periurban, yaitu: pertama, di Kecamatan Baitussalam terdapat empat wilayah periurban dan Kecamatan Darussalam memiliki 15 wilayah periurban (WPU). Seluruh WPU di kecamatan-kecamatan tersebut memiliki ciri perubahan kepadatan penduduk yang sangat pesat (>100 jiwa perkilometer persegi), dan dekat dengan daerah kampus. WPU bertransformasi akibat adanya aktifitas ekonomi yang pesat di daerah kampus. Kecamatan Krueng Barona Jaya memiliki lima WPU dengan ciri perubahan kepadatan penduduk yang besar dan kedekatan jarak dengan pusat pendidikan. Kecamatan Ingin Jaya memiliki 10 wilayah periurban. Selain perubahan kepadatan penduduk yang sangat besar, 10 WPU di daerah ini memiliki ciri kedekatan dengan pusat ekonomi yang berbeda dengan tiga kecamatan sebelumnya, karena WPU di kecamatan ini dekat dengan Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), dekat pasar tersibuk di Aceh Besar dan dekat pula dengan pusat kota. Kecamatan Darul Imarah memiliki empat WPU. Implikasi dari penelitian ini adalah dengan mempertimbangkan pesatnya perubahan kepadatan penduduk, WPU akan sangat membutuhkan tersedianya infrastruktur pemukiman yang berkualitas, agar WPU tetap dapat berkembang dengan baik. Tanpa tersedianya infrastruktur pemukiman yang memadai, WPU tidak dapat tumbuh dengan baik, dan menimbulkan persoalan buruknya kualitas pemukiman di wilayah sekitar wilayah urban. Kata Kunci: Wilayah Peri Urban, Kepadatan Penduduk, Kedekatan Jarak, Urban, Urban Fringe

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS PERKEMBANGAN KAWASAN PINGGIRAN KOTA (PERI-URBAN ) SEBAGAI AKIBAT ALIH FUNGSI LAHAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN INGIN JAYA, KRUENG BARONA JAYA DAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR ) (RINI ROSDINA, 2019)

PROFIL URBAN KOTA BANDA ACEH (Dimas Alifiansyah, 2016)

KONSUMSI MASYARAKAT URBAN DI KOTA BANDA ACEH (Muhammad Aulia Rezky, 2017)

GENDER DAN PEMBANGUNAN KOTA DI DUNIA (FARADIBA, 2018)

KETIDAKSETARAAN GENDER DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI ACEH. STUDI KOMPARASI: WILAYAH KOTA DI ACEH (HILDA FADHILLA, 2016)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy