//
PERBEDAAN KUALITAS TELUR TETAS DAN DOQ AKIBAT PENGARUH PERLAKUAN KAWIN SILANG PADA PUYUH HYBRID |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | NAILIS SALSABILA - Personal Name |
---|---|
Subject | BIRDS - EGGS |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan Abstrak. Puyuh merupakan jenis unggas yang cukup produktif. Puyuh menjadi salah satu komoditi unggas yang semakin popular di Indonesia. Keunggulan dari peternakan puyuh yaitu cara pemeliharaan yang sangat sederhana karena pemeliharaannya tidak sulit, cepat berproduksi dan memiliki daya tahan tubuh yang tinggi terhadap penyakit. Puyuh memilki kesuburan yang tinggi, puyuh akan mencapai dewasa kelamin dalam waktu singkat yaitu sekitar 42 hari dan lama menetas juga sangat singkat yaitu 16-17 hari. Puyuh dapat bertelur sebanyak 300 butir/tahun/ekor. Puyuh Hybrid merupakan puyuh hasil perkawinan antara puyuh lokal dengan puyuh Coturnix coturnix japonica. Puyuh Coturnix coturnix japonica memiliki kualitas dalam berproduksi yang lebih unggul dan puyuh lokal memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Persilangan antara kedua bangsa puyuh tersebut dapat memperbaiki kualitas dan produktifitas puyuh yang dihasilkan. Perkawinan silang merupakan salah satu cara untuk perbaikan mutu genetik ternak, yaitu dengan mengawinkan ternak dari bangsa yang berbeda. Keuntungan kawin silang yaitu dapat memperbaiki keturunan, mencegah penyakit turunan, menghasilkan turunan yang lebih unggul, mendapatkan kualitas bibit yang diinginkan dan menghasilkan ras baru. Perkawinan silang ini sangat baik jika dilakukan antara dua jenis puyuh yang memiliki kelebihannya masing-masing seperti menggunakan puyuh Coturnix coturnix japonica dan puyuh Hybrid. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PENGARUH KAWIN SILANG AYAM KAMARAS DAN ALPU TERHADAP KUALITAS TELUR TETAS DAN TELUR KONSUMSI (Winda Ayu Pariwangi, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |