//
ANALISIS MUTU FISIKA OLEORESIN DAUN KARI (MURRAYA KOENIGII) YANG DIEKSTRAK DENGAN VARIASI SUHU, WAKTU DAN JENIS PELARUT |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | CUT MELIANA - Personal Name |
---|---|
Subject | AGRICULTURAL ECONOMICS |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2019 |
Abstrak/Catatan Cut Meliana. 1405105010044. Analisis Mutu Fisika Oleoresin Daun Kari (Murraya Koenigii) Yang Diekstrak Dengan Variasi Suhu, Waktu Dan Jenis Pelarut. Di bawah Bimbingan Novia Mehra Erfiza sebagai ketua dan Cut Nilda sebagai anggota RINGKASAN Daun kari (Murraya koeniigi) adalah tanaman yang sering digunakan sebagai rempah dan bumbu tambahan untuk meningkatkan cita rasa maupun aroma masakan. Selain itu daun kari memiliki rasa pedas dan sedikit pahit yang berkhasiat sebagai obat cacing, analgesik, dan obat pencernaan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa daun kari mengandung tokoferol, β-karoten, lutein dan karatenoid. Oleoresin adalah hasil ekstraksi rempah dengan kandungan utama dalam pembentukan perisa yaitu zat-zat volatil (minyak atsiri) dan non volatil (resin dan gum) yang berperan dalam menentukan aroma dan rasa. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh suhu, waktu ekstraksi dan jenis pelarut terhadap rendemen dan karakteristik fisika oleoresin daun kari dengan menggunakan metode ekstraksi ultrasonik, sehingga diperoleh oleoresin dengan mutu yang baik. Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari 3 (tiga) faktor perlakuan yaitu pengaruh suhu (T), terdiri dari 3 taraf yaitu, T1= 40oC, T2= 50 oC, dan T3= 60 oC dan pengaruh lama waktu ekstraksi (W) yang terdiri dari 3 taraf yaitu, W1= 1 jam, W2= 2 jam, dan W3= 3 jam, serta pengaruh jenis pelarut (P) yang digunakan terdiri dari 2 taraf yaitu, P1= etanol 70% dan P2= heksan. Dengan demikian terdapat 18 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga diperoleh 54 satuan percobaan. Proses ekstraksi bubuk daun kari menjadi oleoresin dilakukan dengan bantuan gelombang ultrasonik. Sementara itu, analisis yang dilakukan pada bubuk daun kari sebelum diekstrak meliputi kadar air, kadar abu, dan lemak. Sedangkan analisis pada oleoresin yang dihasilkan meliputi rendemen, bobot jenis dan indeks bias. Hasil penelitian menunjukkan kadar air bubuk daun kari diperoleh sebesar 4%. Sementara itu kadar abu 15% dan kadar lemak 1%. Hasil sidik ragam menunjukkan perlakuan waktu ekstraksi (W) dan jenis pelarut (P) berpengaruh sangat nyata (P>0,01) terhadap rendemen, indeks bias, dan bobot jenis. Interaksi perlakuan waktu (W), suhu (T), dan jenis pelarut (P) berpengaruh sangat nyata (P>0,01) terhadap rendemen, indeks bias, dan bobot jenis. Interaksi perlakuan waktu (W) dan jenis pelarut (P) berpengaruh nyata terhadap rendemen dan sangat nyata terhadap nilai indeks bias, sementara interaksi antara suhu (T) dan waktu (W) berpengaruh sangat nyata terhadap bobot jenis dan indeks bias. Oleoresin yang diekstrak dengan pelarut etanol 70% menghasilkan rendemen (14,17% - 22,27%) yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan pelarut heksan (1,10% – 12,63%). Sementara itu, nilai indeks bias oleoresin dengan pelarut etanol menunjukkan angka lebih tinggi dengan kisaran 1,51213 - 1,51580 dibandingkan dengan menggunakan pelarut heksan yaitu 1,43133 - 1,45233. Lebih lanjut oleoresin bubuk daun kari dengan pelarut etanol juga memiliki bobot jenis lebih tinggi dengan kisaran 1,263 g/ml - 1,367 g/ml dibandingkan dengan nilai bobot jenis ekstraksi dengan pelarut heksan yaitu 0,555 g/ml - 1,015 g/ml. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan AKTIVITAS ANTIOKSIDAN OLEORESIN DAUN KARI (MURRAYA KOENIGII) YANG DIEKSTRAK DENGAN VARIASI SUHU, WAKTU DAN JENIS PELARUT (MADINA ULFA, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya |