//

PROSES PEMBUATAN KUPIAH MEUKEUTOP DI DESA GAROT CUT KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Nurlisma - Personal Name

Abstrak/Catatan

Proses Pembuatan Kupiah Meukeutop Di Desa Garot Cut Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie Nurlisma)1, Rosmala Dewi, Nurhayati Sy)2 ABSTRAK Kata kunci : Proses, Ragam Hias, Motif, Kupiah Meukeutop. Kabupaten Pidie merupakan salah satu tempat kerajinan Aceh, diantaranya kerajinan kupiah meukeutop. Penelitian ini memilih judul proses pembuatan kupiah meukeutop di Desa Garot Cut Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan, ragam hias motif dan makna dari setiap bagian kupiah meukeutop. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode dekriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yaitu 3 orang yang sudah 30 tahun lebih bekerja sebagai pengrajin kupiah meukeutop dan 1 orang yang mewakili dari Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Pidie. Data dalam penelitian diperoleh melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Penyajian data secara dekriptif dengan memaparkan gambar dan penjelasan secara sistematis mengenai datadata yang diproleh dalam penelitian, kemudian data dianalisa dengan menggunakan analisis komponensial, yaitu menggelompokkan data-data yang diperoleh, melalui observasi wawancara dan dokumentasi sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menjelaskan proses pembuatan kupiah meukeutop dilakukan secara bertahap, yang dimulai dari pemotongan kain, penyambungan, pemasangan, pemolesan/finishing yang pada akhirnya berbentuk sebuah kupiah meuketop dan usaha ini bersifat home industry. Lilitan kain tengkulok pada kupiah meuketop selain untuk keindahan adalah melambangkan keperkasaan seseorang laki-laki. Motif bunga cabai melambangkan kecerdasan atau semangat yang serius/sungguh-sungguh, sedangkan motif berbentuk kunci diibaratkan seperti kunci untuk memasuki sebuah rumah. Tampok pada kupiah meukeutop yang menyerupai tangga juga memiliki arti simbolik, anak tangga atas berati hukum islam. Anak tangga yang kedua dari atas adalah adat. Anak tangga yang ke tiga dari atas berarti reusam (rasam), dan anak tangga yang ke empat dari atas (terakhir) bermakna Qanun. Mengenai warna pada kupiah meuketop, merah melambangkan keberanian dalam perperangan maupun mempertahankan kebenaran. Kuning, merupakan simbol kesabaran dan kehormatan yang pernah dipakai oleh raja-raja pada masa kerajaan Aceh terdahu. Hijau, sebagai symbol kesuburan serta kemakmuran dan hitam, melambangkan keperkasaan dan tawakal. 1) Alumni Progam Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Unsyiah 2) Dosen Pada Progam Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Unsyiah

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PERANCANGAN KANTOR BUPATI ACEH BARAT (Muammar Syah, 2018)

PENERAPAN MOTIF KUPIAH MEUKEUTOP SEBAGAI HIASAN PADA BUSANA DAN PELENGKAPNYA (Maulidiana, 2017)

RAGAM MOTIF DAN MAKNA YANG TERDAPAT PADA KUPIAH RIMAN DI DESA ADAN MEUNASAH DAYAH KECAMATAN MUTIARA TIMUR KABUPATEN PIDIE (Zakiati Am, 2018)

PESONA KUPIAH MEUKEUTOP ACEH DI KALANGAN WISATAWAN (IMA YULIA, 2016)

PRODUKSI DAN PEMASARAN KASAB DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE (LISA ASRIANI, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy