//
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA BANDA ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Ismanidar - Personal Name |
---|---|
Subject | INCOME MACROECONOMICS |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2016 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kata kunci: persepsi masyarakat, pedagang kaki lima Penelitian yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Pedagang Kaki Lima di Kota Banda Aceh” ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi mucul dan bertambahnya pedagang kaki lima serta persepsi masyarakat terhadap pedangang kaki lima di Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi muncul dan bertambahnya pedagang kaki lima di Kota Banda Aceh, dan (2) untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pedagang kaki lima di Kota Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Tempat penelitian ini dilaksanakan adalah di Jalan Chik Pante Kulu, Gampong Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga (KK) yang ada di Jalan Chik Pante Kulu, Gampong Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh yaitu sebanyak 97 KK, penentuan subjek penelitian dilakukan secara penetapan oleh peneliti (purposive sampling) berjumlah 10 KK. Pengumpulan data penelitian menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian adalah: (1) Faktor utama pendorong muncul dan bertambahnya pedagang kaki lima khususnya di Kota Banda Aceh adalah masalah ekonomi dan urbanisasi. (2) Persepsi masyarakat terhadap pedagang kaki lima terbagi ke dalam dua jenis, yaitu persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif antara lain masyarakat merasakan manfaat dan sering berbelanja di pedagang kaki lima karena harga barang yang dijual lebih murah dengan kualitas yang sama seperti barang yang dijual di toko dan supermarket. Sedangkan persepsi negatif antara lain keberadaan pedagang kaki lima dapat mengganggu ketertiban dan kebersihan kota karena kondisi PKL yang sembraut dan tidak tertata dengan rapi, mereka juga sering membuang sampah sembarangan, serta dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan di Jalan Chik Pante Kulu, Gampong Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KONDISI SOSIAL EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA ILEGAL DI BANDA ACEH (Cildina mutiara, 2015) |
|
Kembali ke sebelumnya |