//

PERAN UNITED NATIONS CHILDREN’S FUND (UNICEF) DALAM MENGATASI PEREKRUTAN TENTARA ANAK

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang MUHAMMAD TAUFIQ - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK MUHAMMAD TAUFIQ, 2017 PERAN UNICEF DALAM MENGATASI PEREKRUTAN TENTARA ANAK Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala ( iv, 70) pp., bibl. Dr. Mahfud, S.H., M.H.. UNICEF merupakan suatu organisasi internasional yang memiliki kewajiban untuk menjamin seluruh hak-hak anak di dunia, salah satunya memberikan perlindungan terhadap anak yang terlibat konflik bersenjata. Banyak pihak yang berkonflik menggunakan anak-anak sebagai bagian kekuatan militernya. Perekrutan tentara anak (sebagaimana yang tertera pada Optional Protocol to the Convention on the Rights of the Child on the involvement of children in armed conflict) merupakan suatu pelanggaran yang menrenggut hak-hak kebebasan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya UNICEF mengatasi terhadap perekrutan tentara anak di sejumlah negara yang sedang berkonflik serta hambatan-hambatan yang di hadapi oleh UNICEF dalam mengatasi perekrutan tentara anak di negara konflik. Penelitian ini merupakan penelitian Kepustakaan, yaitu dengan mempelajari serta menganalisa konvensi, peraturan perundang-undangan, buku teks, surat kabar, tulisan ilmiah yang termuat dalam berbagai jurnal, dan literatur-literatur yang relevan dengan skripsi ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa UNICEF membentuk 3 program yakni; Disarmament (peluncutan senjata), Demobilization (demobilisasi), dan Reintegration (reintegrasi) dalam mengatasi perekrutan tentara anak di negara yang berkonflik. Adanya prinsip non-intervensi, belum maksimalnya peraturan perundang-undangan mengenai batas usia anak, dan kurang nya inisiatif dalam menerapkan tes DNA sebagai bukti familial (keluarga), kovensi-kovensi internasional yang mengatur mengenai hak-hak anak hanya mengikat negara dan tidak mengikat kelompok separatis yang kerap merekrut anak sebagai tentara, perekrutan tentara anak yang melewati lintas batas negara membuat UNICEF sulit untuk mengembalikan anak-anak kepada keluarganya masing-masing. Di sarankan dalam hal menyelamatkan anak-anak dari korban perekrutan tentara, negara-negara yang telibat harus dapat memberikan legalitas yang lebih luas terhadap UNICEF agar memudahkan dalam mengindentifikasi, menyelidiki, dan menyelamatkan anak-anak yang menjadi korban perekrutan tentara dan mengesampingkan Prinsip non-Intervensi. Serta perlu adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) kerja sama antara UNICEF dengan Organisasi-organisasi lainnya baik internasional maupun lokal. i

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

THE GRAVE VIOLATION AGAINST SYRIAN CHILDREN AS A VICTIM KILLING AND MAIMING IN ARMED CONFLICT (Farah Elsa Nova, 2017)

THE INTERNATIONAL HUMANITARIAN LAW PROTECTION ON CIVILIAN FROM SEXUAL EXPLOITATION AND ABUSE COMMITTED BY THE UNITED NATIONS PEACEKEEPERS (Revalyani, 2017)

PERANAN UNITED NATIONS HIGH COMMISIONER FOR REFUGEE (UNHCR) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN TERHADAP PENGUNGSI ANAK ROHINGYA DI INDONESIA MENURUT HUKUM INTERNASIONAL (STUDI TERHADAP PENGUNGSI ANAK ROHINGYA DI ACEH) (FERDIANSYAH PUTRA, 2019)

THE PROTECTION OF CHILD LABOUR IN INDIA (Dilla Yuliani, 2017)

THE PROTECTION OF EDUCATIONAL RIGHTS FOR CHILD LABOUR ( A CASE STUDY OF CHILD LABOUR AT HORSE STABLE IN CENTRAL ACEH, INDONESIA) (Khairatunnisa, 2019)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy