//
ANALISIS KEMITRAAN PETANI PENANGKAR BENIH PADI DENGAN PEMODAL DI KABUPATEN PIDIE |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Hamdani - Personal Name |
---|---|
Subject | FARMERS AGRICULTURAL ECONOMICS |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Program Studi Magister Agribisnis Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan Benih merupakan salah satu input produksi, mempunyai kontribusi signifikan terhadap tingkat produktivitas padi. dalam suatu sistem produksi pertanian memerlukan ketersedian benih dengan varietas-varietas yang mempunyai daya hasil paneh yang tinggi dan mutu yang baik. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimanakah sharing biaya produksi pada kemitaraan petani panangkar benih padi dengan pemodal di Kabupaten Pidie, 2. Untuk mengetahui bagaimanakah sharing penerimaan pada kemitaraan petani panangkar benih padi dengan pemodal di Kabupaten Pidie. 3. Untuk mengetahui berapa share pendapatan yang diperoleh petani penangkar benih padi di Kabupaten Pidie. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pidie. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling yang ditetapkan dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Pidie merupakan salah satu sentra produksi komoditi padi dan produksi benih padi di provinsi aceh. objek dari penelitian ini adalah para petani penangkar dan pemodal. Metode analisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa benih padi di daerah penelitian di sediakan oleh pemodal rata-rata kelas bs (breeder seed ) / ss (stock seed), tujuanya untuk jaminan benih yang baik, berkualitas dan bermutu. rata-rata biaya produksi benih padi di daerah penlitian sebesar Rp. 5,976,863 Ha/ sekali tamam. rata-rata biaya yang ditanggung pemodal sebesar Rp. 1,666,532.26 /Ha/ sekali tanam, dan yang ditanggung petani penangkar sebesar Rp. 4,310,331 /Ha/ sekali tanam. sedangkan produksi rata-rata mencapai 5,724 / Kg/ Ha/ sekali tanam, dengan harga jual rata-rata 4,800/Kg, sehingga diperoleh pendapatan kotor sebesar Rp. 27,476,361 / Ha/ sekali tanam, pendapatan bersih yang diperoleh petani penangkar benih padi di dearah penelitian sebesar Rp. 19,83,2966./ Ha/ sekali tanam. Hasil analisis rasio menunjukkan bahwa modal yang di tanggung petani lebih besar yaitu 0,78 dan pemodal hanya 0,28. Begitu juga dengan penerimaan petani 0,38 dan pemodal 0,64 artinya lebih banyak penerimamaan pemodal. Sedangkan pendapatan yang diperoleh lebih banyak petani yaitu 0,68 dan pemodal 0,32. Artinya lebih bermanfaat bagi petani. analisa kemitraan aspek-aspek kemitraan yang efektif tersebut meliputi aspek saling menguntungkankan, aspek kesetaraan, aspek legalitas, aspek pemberdayaan petani dan aspek modal sosial. Kesimpula. adanya jaminan benih, pupuk dan pestisida yang berkualitas yang diberikan pemodal dengan harga yang relatif murah, manfaat bagi kedua belah pihak terutama bagi peningkatan pendapatan petani mitra. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan MODEL KEMITRAAN PENYULUHAN PERTANIAN DALAM UPAYA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN BENIH PADI DITINGKAT PETANI (KASUS: PETANI PENANGKAR BENIH PADI VARIETAS IPB 3S DI ACEH) (Setia Budi, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |