//

PROSES AKULTURASI ANTARA MASYARAKAT SUKU BATAK TOBA DENGAN MASYARAKAT SUKU PAKPAK PADA PERKAWINAN DI KECAMATAN SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI SUMATERA UTARA

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Hamzah F Padang - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Proses Akulturasi Antara Masyarakat Suku Batak Toba dengan Masyarakat Suku Pakpak pada Perkawinan di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Proses Akulturasi yang terjadi dalam Perkawinan campur suku Batak Toba dengan suku Pakpak di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara dan untuk mengetahui faktor apa yang menjadi hambatan proses akulturasi yang terjadi dalam perkawinan campur suku Batak Toba dengan suku Pakpak di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Teori yang digunakan adalah teori Kurva U (Kejutan Budaya). Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara Semi Berstruktur, Obsevasi dan Dokumentasi. Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah teknik purposive yaitu menentukan responden berdasarkan dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan..Berdasarkan hasil dan pengolahan data yang didapatkan melalui wawancara Semi Berstruktur, Observasi dan Studi Dokumentasi maka terlihat bahwa walaupun banyaknya terdapat perbedaan dan hambatan dalam perkawinan campur antara Suku Batak Toba dengan Suku Pakpak , Proses Akulturasi dalam perkawinan Campur tersebut tetap berjalan efektif. Untuk tercapainya Akulturasi yang efektif tersebut pasangan dari perkawinan campur telah melalui fase-fase yang diungkapkan oleh Larry A. Samovar dkk mengenai Teori Kurva U (Kejutan Budaya) yaitu terdapat Fase Kegembiraan, Fase Kekecewaan, Fase Awal Resolusi, dan Fase Berfungsi dengan Efektif. Sedangkan faktor penghambat dari proses akulturasi ini adalah ketidaktahuan terhadap budaya pasangan, rasa etnosentrisme, stereotip negatif dan bahasa. Untuk memperlancar proses akuturasi dibutuhkan komunikasi antarbudaya yang baik sehingga pasangan tersebut dapat membuka diri dan bertoleransi terhadap budaya pasangan agar permasalahan dan hambatan dalam perbedaan budaya tidak menjadi masalah yang akan menimbulkan pertengkaran didalam keluarga sehingga tercapainya keluarga yang harmonis. Kata kunci: Akulturasi, Batak Toba, Pakpak, Perkawinan Campur.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

POLA KEKERABATAN SUKU PAKPAK (SUATU STUDI DESKRIPTIF TERHADAP MASYARAKAT SUKU PAKPAK DI DESA SUMBUL BERAMPU, KECAMATAN LAE PARIRA, KABUPATEN DAIRI SUMATERA UTARA) (RONAULI MATANARI, 2016)

MAKNA PENYAJIAN MUSIK GONDANG PADA PROSESI KEMATIAN MASYARAKAT BATAK TOBA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA (TRIA OCKTARIZKA, 2015)

RAGAM JENIS DAN FUNGSI KAIN TENUN ULOS BATAK TOBA DI DESA PINTU BATU KECAMATAN SILAEN KABUPATEN TOBA SAMOSIR (Tiurma, 2020)

ASIMILASI MASYARAKAT PENDATANG DENGAN MASYARAKAT LOKAL (ASIMILASI ETNIS TAMIANG DAN ETNIS BATAK DI DESA RANTAU PAUH, KECAMATAN RANTAU, KABUPATEN ACEH TAMIANG) (Mutia, 2018)

PENGARUH AKULTURASI MASYARAKAT PENDATANG DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT DALAM PROSES UPACARA PERKAWINAN ADAT GAYO (STUDI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PADA MASYARAKAT KEMUKIMAN BEBESEN KECAMATAN BEBESEN, KABUPATEN ACEH TENGAH) (Syahri Afrizal, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy