//

EVALUASI KECERNAAN IN VITRO PAKAN LENGKAP FERMENTASI BERBAHAN DASAR AMPAS SAGU DENGAN LEVEL INOKULAN YANG BERBEDA

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang AGUS IQBAL - Personal Name

Abstrak/Catatan

RINGKASAN Pakan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi dalam usaha peternakan, namun penyediaan pakan untuk ternak sampai saat ini masih mengalami beberapa masalah, Permasalahan diatas dapat diatasi dengan cara pemanfaatan limbah pertanian ataupun perkebunan, serta limbah industri pertanian sebagai bahan pakan ternak, salah satunya dengan pemanfaatan ampas sagu. Ampas sagu ialah limbah dari pengolahan sagu setelah diambil patinya. Dari keseluruhan batang sagu terdapat kandungan pati 18,50 % sedangkan selebihnya 81,50 % merupakan ampas sagu. Namun kandungan nutrisi pada ampas sagu sangat rendah dengan kandungan serat kasar 28,30 % dan protein kasar 1, 36 % (Tampoebolon, 2009). Kandungan serat kasar ampas sagu yang tinggi menyebabkan kondisi dan fungsi rumen tidak baik, sehingga diperlukan bahan pakan lain penyusun pakan lengkap untuk memperbaikinya. Peningkatan pakan yang berkualitas rendah adalah dengan cara biologi melalui proses fermentasi. Fermentasi adalah teknik pengolahan pakan dengan bantuan mikroorganisme (bakteri, jamur dan yeast) sehingga menghasilkan produk tertentu. Melalui metode fermentasi diharapkan bahan-bahan pakan yang memiliki kualitas rendah dapat diperbaiki kualitas nutrisinya menjadi lebih baik. Prinsip kerja fermentasi merubah bahan-bahan yang memiliki daya cerna rendah seperti selulosa, hemiselulosa dan ligno selulosa menjadi bahan yang mudah dicerna. Pelaksanaan fermentasi berbahan dasar ampas sagu telah dilakukan mulai 28 Januari sampai dengan 25 Februari 2016, di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh. Sedangkan uji kecernaan in vitro dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Ternak Perah Institut Pertanian Bogor (IPB). Berdasarkan hasil pengamatan pada pakan lengkap berbahan dasar ampas sagu yang difermentasi dengan level inokulan yang berbeda dapat disimpulkan bahwa, nilai KcBK dan KcBO tertinggi terdapat pada kadar inokulan 0% yaitu 79,41% dan 80.06% yang diikuti pH terendah (6,69). Sedangkan pada penambahan kadar inokulan mulai dari 0,3% nilai KcBK dan KcBO mulai menurun dan diikuti meningkatnya nilai pH.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

KECERNAAN IN VITRO PAKAN KOMPLIT BERBASIS AMPAS SAGU YANG DIFERMENTASI DENGAN KADAR AIR BERBERDA (Rauzatul Jannah , 2016)

EVALUASI KECERNAAN IN VITRO PAKAN KOMPLIT FERMENTASI BERBAHAN DASAR AMPAS SAGU DENGAN LAMA PEMERAMAN YANG BERBEDA (zubaili, 2017)

EVALUASI KECERNAAN AMPAS TEBU AMONIASI DAN FERMENTASI MENGGUNAKAN TRICHODERMA HARZIANUM DENGAN PENAMBAHAN BERBAGAI LEVEL TEPUNG SAGU SECARA IN VITRO (Zidni Al-Firdausyi, 2016)

UJI MIKROBIOLOGI PAKAN LENGKAP FERMENTASI BERBAHAN DASAR AMPAS SAGU DENGAN TEKNIK FERMENTASI BERBEDA (Syahrul Ramadhan, 2018)

STUDI NILAI NUTRISI FERMENTASI COMPLETE FEED BERBAHAN DASAR AMPAS SAGU DENGAN LEVEL INOKULAN BERBEDA LAPORAN TUGAS AKHIR (ABDILLAH, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy