//

MIKROZONASI WILAYAH MAJALENGKA MENGGUNAKAN INTEGRASI DATA MIKROTREMOR DAN VS30 UNTUK MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Ennita Riana - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Majalengka adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Berdasarkan peta regional Jawa Barat, wilayah ini memiliki tingkat kerentanan bencana geologi yang cukup tinggi ditandai dengan adanya gempa tektonik akibat patahan (sesar). Hal ini terjadi dikarenakan Jawa Barat memiliki beberapa sesar aktif, diantaranya adalah Sesar Cimandiri-Lembang dan Sesar Baribis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerentanan seismik wilayah penelitian berdasarkan kondisi geologinya sebagai upaya mitigasi bencana gempa bumi. Diantara beberapa metode untuk penentuan tingkat kerentanan suatu wilayah, salah satunya adalah metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Metode HVSR digunakan untuk memperoleh rasio gelombang H/V yang digunakan sebagai indikator kerentanan seismik suatu wilayah. Indikator tersebut menggambarkan tingkat goncangan horizontal dibandingkan dengan goncangan vertikal. Metode ini memberikan hasil berupa tingkat kerentanan suatu wilayah saja, untuk menambah informasi berupa geologi wilayah maka dibutuhkan sebuah metode tambahan. Metode Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW) adalah metode kedua yang digunakan, metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kecepatan gelombang geser (Vs) pada kedalaman sampai 30 meter dari permukaan, yang bermanfaat untuk menentukan jenis atau klasifikasi tanah pada wilayah penelitian. Hasil penelitian menggunakan metode HVSR menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki nilai indeks kerentanan seismik sekitar 0.25 sampai 124, dengan nilai frekuensi dominan sekitar 0,62 Hz sampai 13.4 Hz dan nilai amplifikasi berkisar antara 1.2 sampai 10.5. Sedangkan hasil dengan menggunakan metode MASW yaitu nilai Vs yang didapatkan dengan memanfaatkan gelombang Rayleigh dari sumber seismik berupa palu dan terekam pada 24 geophone vertikal 4.5 Hz. Berdasarkan klasifikasi jenis tanah yang diperoleh, Kecamatan Majalengka memiliki kelas tanah sedang hingga keras, sangat pada, dan batuan lunak dengan nilai Vs antara 234.12 m/s sampai 606.4 m/s. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa wilayah dengan kerentanan seismik tinggi rata-rata berada di sebelah barat. Kata kunci: kecepatan gelombang geser (Vs), MASW, mikrotremor, HVSR, indeks kerentanan seismik, mikrozonasi

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN ANALISIS DATA MIKROTREMOR DI KOTA BANDA ACEH (Duval Elfandi, 2019)

PERAN METODE GEOFISIKA DEKAT PERMUKAAN DALAM MENDUKUNG MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI (STUDI KASUS SURVEY METODE GEOLISTRIK PADA SEGMEN SEULIMEUM, DESA LAMTAMOT, KABUPATEN ACEH BESAR) (Risma Sunarty, 2016)

ANALISIS AUTOKORELASI SPASIAL DAN PERHITUNGAN PERIODE ULANG GEMPA BUMI ACEH DAN SEKITARNYA MENGGUNAKAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD (JUMILA, 2018)

PENGUKURAN FREKUENSI NATURAL DAN FUNDAMENTAL PERIOD DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTREMOR PADA GEDUNG TSUNAMI AND DISASTER MITIGATION RESEARCH CENTER (TDMRC) DESA ULEE LHEUE (Muhd. Agung Rizki, 2019)

IDENTIFIKASI POLA SEBARAN DAN PERHITUNGAN PERIODE ULANG GEMPA BUMI DI WILAYAH SESAR TRIPA PROVINSI ACEH MENGGUNAKAN DISTRIBUSI WEIBULL (ERNI LUSIANI, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy