//
ANALISA RETAKAN PADA POROS ENGKOL KENDARAAN BERDASARKAN EKSPERIMEN DAN SIMULASI |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Zulfikar - Personal Name |
---|---|
Subject | FINITE ELEMENT ANALYSIS - ENGINEERING |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan Dalam penelitian ini, analisa kegagalan dilakukan pada poros engkol mesin bensin 1000 cc. Pada permukaan patah terlihat adanya arah retakan mulai dari lubang oli. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab perpatahan poros engkol yang terjadi pada pin engkol nomor 1. Dari pemeriksaan visual pada permukaan patah terlihat adanya garis pantai, yang biasanya sering terjadi pada kegagalan lelah akibat beban dinamis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis dari material yang terdapat pada poros engkol. Analisa elemen hingga dilakukan untuk mengetahui nilai tegangan, regangan dan deformasi yang terjadi pada komponen tersebut saat beroperasi. Setelah dilakukan pengujian komposisi kimia pada bahan poros engkol didapati bahwa bahan tersebut tergolong ke dalam baja paduan. Nilai kekerasan pada bahan tersebut berdasarkan metode Rockwell diperoleh berbeda-beda. Nilai kekerasan tertinggi berada di bagian kulit terluar poros engkol pada sumbu X dan Y pada titik 1 dan 14, dengan nilai 102,2 Kgf. Dari hasil analisis elemen hingga, tegangan dan regangan maksimum terjadi pada bagian radius pin engkol nomor 1. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa perpatahan pada poros engkol tersebut terjadi karena kegagalan lelah, kekerasan material yang tidak sesuai standar, dan adanya initial crack yang terdapat pada daerah radius pin engkol nomor 1. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS KEGAGALAN PADA PULI POROS ENGKOL TRUK (Sharwin Novriandika, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |