//
STUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN RUNWAY, TAXIWAY, DAN APRON BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN ISKANDAR MUDA ACEH BESAR |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Milla Al-Barrah - Personal Name |
---|---|
Subject | RUNWAY DEVELOPMENT |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda merupakan salah satu bandar udara yang terletak di Kabupaten Aceh Besar. Jumlah penumpang pada bandar udara ini terus mengalami peningkatan, baik dari penerbangan domestik maupun Internasional. Pada tahun 2015 jumlah penumpang berangkat untuk rute domestik dan internasional mencapai 709.902 dan di tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 36% menjadi 968.487. PT. Angkasa Pura II selaku pengelola Bandar Udara Internasional SIM mengeluarkan pernyataan akan melakukan relayout dan perluasan terminal penumpang dalam mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang. Hal ini akan berdampak pada layout apron, taxiway dan mungkin runway, sehingga perlu diketahui pengembangan yang memenuhi standar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas eksisting, melakukan forecasting jumlah penumpang pada tahun rencana dengan menggunakan metode ARIMA, yang kemudian akan dikonversi menjadi jumlah pesawat pada jam sibuk untuk mengetahui kebutuhan runway, taxiway, dan apron pada tahun rencana. Penelitian terdiri dari pengumpulan dan pengolahan data. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari PT. Angkasa Pura II. Analisis ini mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization), FAA (Federal Aviation Administration) dan JICA (Japan International Corporation Agency). Hasil prediksi jumlah pesawat pada tahun rencana yaitu tahun 2032 dianalisis terhadap kapasitas eksisting sisi udara, diperoleh kapasitas eksisting runway adalah 15 operasi/jam. Panjang dan lebar runway berdasarkan perhitungan menggunakan tipe pesawat rencana adalah 2886 m x 45 m, masih mencukupi dan tidak membutuhkan adanya penambahan. Kapasitas eksisting taxiway adalah 100-125 operasi/jam, sehingga dapat melayani runway yang hanya 15 operasi/jam. Dapat disimpulkan taxiway masih mampu melayani lalu lintas udara pada jam sibuk pada tahun 2032. Jumlah gate eksisting sebanyak 4 buah sudah tidak mencukupi kebutuhan jumlah gate yang dibutuhkan. Sedangkan luas apron eksisting sebesar 80.000 m2 masih menunjukkan kinerja yang optimal pada tahun 2032. Kata Kunci: Kapasitas, Pengembangan, Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Runway, Taxiway, Apron | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan STUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN RUNWAY, TAXIWAY, DAN APRON BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN ISKANDAR MUDA ACEH BESAR (Milla Al-Barrah, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya |