//
ANALISIS KADAR MAGNESIUM DAN KALSIUM DARI KELARUTAN PUPUK SLOW RELEASE KOMPOSIT ABU SEKAM PADI-SAGU DALAM TANAH YANG BERBEDA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Emi Fitrya Husna - Personal Name |
---|---|
Subject | METAL ATOMS CHEMISTRY INORGANIC |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2016 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kata Kunci : sagu, abu sekam padi, entisol, aluvial, podsolik merah kuning (PMK), pellet pupuk slow release Telah dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Kadar Magnesium Dan Kalsium Dari Kelarutan Pupuk Slow Release Komposit Abu Sekam Padi-Sagu Dalam Tanah Yang Berbeda Secara Spektrofotometri Serapan Atom”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total ion magnesium dan ion kalsium pada masing-masing pellet pupuk slow release, mengetahui kadar ion total magnesium dan ion kalsium pellet pupuk slow release yang terdifusi dalam air, menentukan laju peruraian ion magnesium dan kalsium dari pellet pupuk slow release dalam tanah entisol, aluvial dan podsolik merah kuning (PMK) dan menentukan jenis tanah yang laju peruraian ion magnesium dan kalsium dari pellet pupuk slow release yang lebih besar. Variabel penelitian berupa tiga jenis tanah dan empat variasi hari yaitu hari ke 4, 8, 16 dan 20. Berdasarkan hasil analisis menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA) diperoleh bahwa kadar total ion magnesium per pellet adalah sebesar 0,01863 gram dan kadar total ion kalsium per pellet sebesar 0,03193 gram. Kadar ion magnesium yang terdifusi dari pellet pada hari ke 4, 8, 14 dan 20 berturut-turut adalah 0,001190; 0,012952; 0,014628; dan 0,016316 gram sedangkan kelarutan ion kalsium yang terdifusi dari pellet pada hari 4, 8, 14 dan 20 terturut-turut adalah 0,01767; 0,01810; 0,03095 dan 0,032038 gram. Selanjutnya laju peruraian ion magnesium dari pellet dengan campuran tanah entisol pada hari ke 4, 8, 14 dan 20 berturut-turut adalah 0,01; 0,0103; 0,0105 dan 0,0131 gram. Laju peruraian ion magnesium dari pellet dengan campuran tanah aluvial pada hari ke 4, 8, 14 dan 20 berturut-turut adalah 0,0097; 0,0099; 0,0116 dan 0,0124 gram. Laju peruraian ion magnesium dari pellet dengan campuran tanah PMK pada hari ke 4, 8, 14 dan 20 berturut-turut adalah 0,004; 0,006; 0,008 dan 0,011 gram. Pada laju peruraian ion kalsium dari pellet dengan campuran tanah entisol pada hari ke 4, 8, 14 dan 20 berturut-turut adalah 0,011; 0,016; 0,017 dan 0,021 gram. Laju peruraian ion kalsium dari pellet dengan campuran tanah aluvial pada hari ke 4, 8, 14 dan 20 berturut-turut adalah 0,006; 0,01; 0,013 dan 0,022 gram. Laju peruraian ion kalsium dari pellet dengan campuran tanah PMK pada hari ke 4, 8, 14 dan 20 berturut-turut adalah 0,006; 0,009; 0,013 dan 0,029 gram. Tanah entisol dan aluvial lebih besar laju peruraian ion magnesium dan kalsium nya dibandingkan dengan tanah podsolik merah kuning (PMK) sehingga lebih efektif dijadikan lahan pertanian untuk pupuk slow release. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PEMBUATAN PUPUK SLOW RELEASE MENGANDUNG ION MAGNESIUM MENGGUNAKAN MATRIKS ABU SEKAM PADI DENGAN PEREKAT GETAH KARET (HAVEA BRASILIENSIS) (Rosi Hasriyanti, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya |