//
TRADISI PACU KUDE DALAM MASYARAKAT GAYO KABUPATEN ACEH TENGAH SUATU TINJAUAN SEJARAH (1850-2013) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Linawati - Personal Name |
---|---|
Subject | ACEH - GAYO- HISTORIES GAYO (PACU KUDE) |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan |
Tahun Terbit | 2013 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kata Kunci : Tradisi, Pacu Kude, Masyarakat Penelitian ini berkaitan dengan tradisi Pacu Kude dalam masyarakat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali perkembangan Pacu Kude di Kabupaten Aceh Tengah dari tahun 1850-2013, aspek sosial apa saja yang terkait dalam Tradisi Pacu Kude di Kabupaten Aceh Tengah, dan perubahan yang terjadi dalam Tradisi Pacu Kude di Kabupaten Aceh Tengah dari tahun1850-2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian menggunakan metode sejarah (Histori). Subjek dalam penelitian ini adalah Desa yaitu Desa Pendere Sarel. Untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perkembangan Pacu Kude di Kabupaten Aceh Tengah dari tahun 1850-2013 mengalami perkembangan yang sangat pesat diantaranya kegiatan Pacu kude sudah menjadi salah satu kegiatan wajib atau kegiatan rutin tahunan di Kabupaten Aceh tengah, kegiatan ini dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Agustus dan bulan Februari, kuda yang mengikuti perlombaan diklasifikasikan menjadi empat kelas yaitu kelas A, kelas B, kelas C, dan kelas D dimana didalam kelas B,C dan D dipecah lagi menjadi dua kelas yaitu B muda dan B tua, C muda C tua, dan D muda D tua. Sedangkan kelas A dipecah menjadi empat kelas yaitu kelas A muda super, A tua super, A tua biasa, A muda biasa. 2) Banyak aspek sosial yang terkait dalam tradisi Pacu Kude di Kabupaten Aceh Tengah yaitu salah satunya terjalin (persahabatan) silaturrahmi antara masyarakat Aceh Tengah dan sekitarnya, kegiatan sentral ekonomi, dan kerjasama. 3) Banyak perubahan yang terjadi dalam tradisi Pacu Kude di Kabupaten Aceh Tengah dari tahun1850-2013 salah satunya sistim peraturan permainan jokinya harus anak-anak yang masih sekolah dasar (SD), arena pacuan pada masa sebelum Kolonial Belanda berbentuk memajang, kemudian setelah masuknya Belanda sampai sekarang track lintasan dirubah menjadi berbentuk oval dengan jarak tempuh 1000 Meter. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PACUAN KUDA DALAM KAJIAN SOSIOLOGI (STUDI PENELITIAN DI KABUPATEN BENER MERIAH)33 (Amalia Pintenate, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |