//
AKUNTANSI PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | NADIATUL MUNIRA - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan PT PLN (Persero) Wilayah Aceh merupakan perusahaan pemerintah yang bergerak dibidang pengadaan listrik nasional yaitu satu-satunya perusahaan yang memberikan kelistrikan di Indonesia. PT PLN (Persero) Wilayah Aceh memiliki persediaan material bukan ditujukan untuk dijual atau diproduksi kembali. Persediaan material dalam Surat Edaran Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 011.E/DIR/2007 didefinisikan bahwa semua material yang diadakan untuk melaksanakan program investasi maupun operasi guna menghasilkan/ membangkitkan tenaga listrik, yang pengadaannya dilakukan melalui Anggaran Investasi (AI) maupun Anggaran Operasi (AO) dalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan). PT PLN (Persero) Wilayah Aceh beralokasi di Jalan Tengku H.Daud Beureu’eh, No. 172, Lampriet, Banda Aceh. PT PLN (Persero) Wilayah Aceh mengakui persediaan material yaitu dengan FOB Destination atau pada saat hak atas kepemilikan barang sudah berpindah ke PT PLN (Persero) Wilayah Aceh sesuai dengan persyaratan yang ada dalam surat perjanjian antara pihak PLN dengan vendor. Sistem pencatatan yang diterapkan pada PT PLN (Persero) Wilayah Aceh adalah sistem perpetual, dimana pencatatan yang dilakukan setiap ada pembelian dan pengeluaran terhadap barang persediaan selalu dilakukan setiap terjadi perubahan nilai persediaan. Penilaian yang dilakukan pada PT PLN (Persero) Wilayah Aceh telah menggunakan sistem SAP (System Application and Product in data processing). Pencatatan dalam sistem ini, persediaan hanya terlihat yaitu jumlah fisik dan harga yang terakhir dikeluarkan. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan AKUNTANSI PERSEDIAAN SIMCARD PADA PT. TELKOMSEL GRAPARI BANDA ACEH (YULIA RAHMI, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |