//

SERAPAN HARA DAN HASIL JAGUNG (ZEA MAYS L.) AKIBAT PERMBERIAN BERBAGAI JENIS DAN METODE PERHITUNGAN KEBUTUHAN KAPUR PADA ULTISOL

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang ARIEF MAULANA - Personal Name
SubjectCORN
SOIL - AGRICULTURE
SOIL BIOCHEMISTRY - SOIL SCIENCE
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2018

Abstrak/Catatan

Arief Maulana. 1305108010028. Serapan Hara dan Hasil Jagung (Zea mays L) Akibat Pemberian Berbagai Jenis dan Metode Perhitungan Kebutuhan Kapur pada Ultisol di bawah bimbingan Muyassir sebagai ketua dan Zuraida sebagai anggota. RINGKASAN Ultisol merupakan lahan potensial untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian, akan tetapi kurang produktif apabila ditinjau dari kesuburan tanah. Pengapuran merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pada tanah ultisol. Metode perhitungan kebutuhan kapur merupakan teknik menentukan banyaknya kapur yang diperlukan pada tiap-tiap hektar tanah dengan menggunakan metode perhitungan kebutuhan kapur. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kapur yang diperlukan pada tanah-tanah masam sesuai kebutuhannya yaitu dengan metode Corey, Al-dd, SMP (Schoemaker, McLean, dan Pratt), dan Knooti. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dengan bahan contoh tanah di ambil dari Desa Aweuk Kecamatan Jantho Aceh Besar mulai dari Juli sampai dengan Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 9 perlakuan dan ulangan sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 satuan unit percobaan. Faktor yang diteliti adalah metode perhitungan kebutuhan kapur dan jenis kapur. Faktor 1 adalah metode perhitungan kebutuhan kapur yang terdiri dari 3 taraf yaitu : metode Corey, metode Al-dd, dan metode Knooti. Faktor 2 adalah jenis kapur yang terdiri dari 3 taraf yaitu : dolomit, kalsit, dan gypsum. Peubah yang diamati adalah serapan hara meliputi (N, P dan K), serta hasil jagung meliputi (panjang tongkol, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol berkelobot dan diameter tongkol tanpa kelobot). Kadar N dan Serapan K tanaman jagung pada ultisol berbeda akibat perbedaan metode perhitungan kebutuhan kapur, dimana penentuan kebutuhan kapur dengan metode corey menunjukkan kadar dan serapan yang paling baik. Komponen hasil jagung bervariasi akibat perbedaan metode perhitungan kebutuhan kapur dan jenis kapur yang digunakan. Komponen hasil jagung tertinggi dijumpai pada penentuan kebutuhan kapur dengan metode Corey dengan jenis kapur gypsum.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

SERAPAN HARA DAN HASIL JAGUNG (ZEA MAYS L.) AKIBAT PERMBERIAN BERBAGAI JENIS DAN METODE PERHITUNGAN KEBUTUHAN KAPUR PADA ULTISOL (ARIEF MAULANA, 2018)

PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH DAN SERAPAN HARA TANAMAN JAGUNG, KEDELAI, KACANG TANAH AKIBAT PEMBERIAN MULSA JAGUNG MANIS DAN PUPUK NPK PADA ULTISOL (RIZSKYWAN PURNAMA, 2019)

PENGARUH PEMBERIAN TANAMAN BIDURI SEBAGAI BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI DAN KIMIA TANAH ULTISOL (yogi zulfikar, 2015)

PENGARUH RESIDU BIOCHAR SERTA KOMBINASI KOMPOS DAN UREA TERHADAP SIFAT FISIKA TANAH INCEPTISOL PADA LAHAN YANG DITANAMI JAGUNG (MOULINA SARI BANCIN, 2015)

PEMANFAATAN LIMBAH TAHU UNTUK MEMPERBAIKIRNSIFAT KIMIA DAN BIOLOGI TANAH PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (ZEA MAYS VAR. SACCHARATA STURT L.) (Hidayani, 2014)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy