//
PENINGKATAN KINERJA MESIN PENGERING HYBRID MELALUI MODIFIKASI TUNGKU BIOMASSA UNTUK PENGERINGAN IKAN TONGKOL (EUTHYNUS AFFINIS) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Makmur Munandarsyah - Personal Name |
---|---|
Subject | FISHES - FOOD - COMMERCIAL PROCESSING DRAINAGE - MACHINE ENGINEERING |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan RINGKASAN Pada saat musim panen ikan, para nelayan banyak mendapatkan ikan tongkol sebagai hasil tangkapan dengan jumlah yang sangat besar. Karena jumlah yang sangat banyak terkadang ikan tongkol tidak habis terjual. Hal tersebut mengakibatkan ikan tongkol cepat membusuk jika tidak ada pengolahan yang baik. Salah satu cara yang dilakukan nelayan adalah dengan mengeringkan ikan tongkol tersebut secara alami (penjemuran dibawah sinar matahari). Kemudian alat pengering surya tipe rak adalah alat pengering berbentuk kotak yang memanfaatkan matahari sebagai energi thermal. Adapun kendala dari alat pengering ini adalah hanya memanfaatkan panas dari energi matahari sehingga ketika cuaca dalam keadaan mendung atau saat malam tiba alat ini tidak bisa difungsikan dan mengakibatkan proses pengeringan menjadi terhambat serta tingginya kelembaban di dalam ruang pengering yang disebabkan oleh bahan saat proses pengeringan karena tidak ada ventilasi dan laju aliran udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kinerja dan nilai efisiensi pada tungku biomassa serta alat yang digunakan lebih efektif dan efisien. Desain alat tungku biomassa bahan bakar tempurung kelapa pada prinsipnya adalah modifikasi dan mengembangkan tungku-tungku bahan bakar tempurung kelapa yang sudah ada. Kontruksi isolator tungku dibuat dari beton cor semen dengan ukuran radius 32,95 cm dan tinggi 40 cm yang diberikan isolator. Diameter ruang bakar 20 cm (tidak termasuk isolator). Dalam dinding bawah tungku diberikan rongga udara yang berfungsi sebagai isolator. Temperatur dinding luar dan temperatur ruang bakar diukur dengan menggunakan hybrid recorder. Temperatur permukaan dinding diukur dengan menempelkan termokopel dari hybrid recorder ke permukaan dinding, sementara temperatur dinding ruang bakar dilakukan melalui lubang yang ada pada dinding bawah ruang pembakaran hingga menembus dinding ruang bakar. Hasil penelitian diperoleh total efisiensi penggunaan energi selama pengeringan yaitu, untuk pengeringan uji kosong hybrid adalah 0,11%, untuk pengeringan uji hybrid sebesar 5,60% dan untuk pengeringan uji surya sebesar 28,13%. Sementara untuk lamanya waktu pengeringan, uji hybrid ulangan 1 selama 14 jam, uji hybrid ulangan 2 selama 14 jam, uji surya ulangan 1 selama 15 jam dan uji surya ulangan 2 selama 16 jam. Untuk total energi tersedia, pengeringan hybrid sebesar 14,88 MJ dan pengeringan surya sebesar 2,70 MJ. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan MODIFIKASI MODEL RAK ALAT PENGERING TIPE HYBRID PADA PENGERINGAN IKAN KEUMAMAH (Fajar Rizki, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |